Rabu 01 Mar 2023 19:59 WIB

Gecok Tlogo Potensial Dipopulerkan Jadi Kuliner Khas Kabupaten Semarang

Kekayaan kuliner potensial untuk diperkenalkan sebagai kuliner daerah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kegiatan wakil rakyat Kabupaten Semarang yang menyajikan menu Gecok Tlogo, kuliner khas lokal, Sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkan ragam kuliner daerah, baru- baru ini.
Foto: Dok.Republika
Kegiatan wakil rakyat Kabupaten Semarang yang menyajikan menu Gecok Tlogo, kuliner khas lokal, Sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkan ragam kuliner daerah, baru- baru ini.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- DPRD Kabupaten Semarang mengajak masyarakat untuk mengangkat kekayaan kuliner khas Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Selain untuk melestarikan kekayaan kuliner lokal, cara ini juga untuk membantu para pelaku UMKM kuliner daerah setempat.

Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening mengungkapkan, Kabupaten Semarang ternyata memiliki keragaman dan kekayaan kuliner khas yang potensial untuk diperkenalkan sebagai kuliner daerah.  

“Mari kita bersama-sama mengangkat kembali kuliner khas Kabupaten Semarang, yang sebetulnya memiliki nilai kultural dan selama ini jamak diabaikan,” ungkapnya, di Ungaran, Rabu (1/3/2023).

Untuk itu, ia berharap, segenap lapisan masyarakat Kabupaten Semarang untuk mempopulerkan masakah (kuliner) khas, misalnya seperti Gecok Tlogo, yang khas Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang.

Menurutnya, kuliner khas ini tidak hanya harus dilestarikan tetapi juga harus diperkenalkan secara luas kepada masyarakat, bahwa Kabupaten Semarang memiliki ragam kuliner yang cita rasanya khas dan lezat.

Dewan, jelas Bondan, telah menginisiasi menu makan siang pada kegiatan resmi di lingkungan gedung wakil rakyat dengan menyediakan kuliner khas Gecok Tlogo, melalui UMKM Center Kabupaten Semarang.

Selain untuk lebih memperkenalkan Gecok Tlogo, ini juga menjadi langkah konkrit untuk membantu para pelaku UKM Gecok Tlogo agar ‘dagangannya’ laku dan semakin popular, setidaknya di daerah sendiri.

“Ini juga menjadi bentuk sosialisasi wakil rakyat yang secara konkrit turut mempopulerkan dan mengangkat nama kuliner khas Gecok Tlogo,” lanjut legislator PDIP Kabupaten Semarang ini.

Bondan juga mendorong agar cara yang sama tidak hanya dilakukan untuk kuliner Gecok Tlogo, namun juga sekitar 30-an jenis kuliner khas lainnya, sebagai salah satu kiat untuk membangkitkan UMKM kuliner di Kabupaten Semarang.

Hanya saja, karena kegiatan di lingkungan DPRD juga menggunakan anggaran APBD, maka harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan, misalnya terkait dengan indeks harga dan seterusnya.

Kendati begitu, pihaknya mendukung jika penyajian konsumsi kegiatan oleh Sekretariat DPRD mengutamakan kuliner khas Kabupaten Semarang, daripada menu-menu yang lain.

Sebab, kakayaan dan kekhasan kuliner di Kabupaten Semarang perlu dipertahankan . “Dan  ini merupakan salah satu cara membantu para pelaku UMKM untuk berkembang dan produknya bisa lebih dikenal luas,” tegasnya.

Ketua UMKM Center Kabupaten Semarang, Budi Prasetyawan mengatakan, selain gecok masih ada kuliner khas lokal lainnya yang siap untuk diperkenalkan seperti Rica Keong yang akan segera diperkenalkan oleh UMKM Center Kabupaten Semarang dan lainnya.

Gecok Tlogo, jelas Budi, merupakan kuliner khas dengan bumbu rempah lokal (100 persen) serta menggunakan bahan dasar daging kambing, khusus bagian kepala dan kaki, khas Desa Tlogo, Kecamatan Tuntang.

“UMKM Center Kabupaten Semarang mencoba mengangkat kekayaan kuliner lokal ini menjadi kuliner khas daerah Kabupaten Semarang,” tegasnya.

Bupati Semarang, H Ngesti Nugraha, sebelumnya juga bermimpi Gecok Tlogo nantinya bisa menjadi salah satu kuliner khas Kabupaten Semarang yang dikenal tidak hanya di Jawa Tengah, namun juga nasional.

Guna mewujudkan itu, Pemkab Semarang terus mendorong agar kuliner lokal ini nantinya tidak hanya disajikan dan disantap langsung, namun juga bisa disajikan dalam bentuk kemasan yang rapi dan menarik.

“Kami ingin, ke depan Gecok Tlogo ini nati bisa menjadi oleh-oleh khas yang dikemas rapat, seperti halnya rendang, yang selama ini kita kenal sebagai oleh-oleh khas Padang,” tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement