Ahad 05 Mar 2023 07:39 WIB

BBPJN Kebut Perbaikan Jalur Pantura Timur Jawa Tengah

Pekerjaan Jembatan Juwana ditargetkan April 2023 sudah bisa difungsikan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Perbaikan Jalur Pantura (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Perbaikan Jalur Pantura (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perbaikan jalan dan jembatan di sepanjang jalur Pantura Timur Jawa Tengah (Semarang-Demak-Jepara-Kudus-Pati-Rembang) ditargetkan rempung H-10 Lebaran 1444 Hijriyah atau 2023 nanti.

Berbagai upaya percepatan bakal dilakukan oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) agar target tersebut tidak meleset.

Sehingga masyarakat yang akan beraktivitas menjelang Lebaran nanti dapat melintas dengan nyaman dan tidak terkendala oleh kemacetan maupun kondisi infrastruktur jalan yang rusak dan membahayakan.

"Kami akan terus melakukan percepatan dan kami targetkan pada H-10 Lebaran nanti pekerjaan sudah selesai," ungkap Kepala BBPJN Jawa Tengah- DIY, Wida Nurfaida, dalam keterangan tertulis kepada Republika, Sabtu (4/3/2023).

Saat ini, jelasnya, sejumlah pekerjaan peningkatan jalan masih dilakukan di sejumlah titik di jalur Pantura Timur Jawa Tengah, mulai dari Semarang, Demak, Trengguli, Jepara dan Kudus sepanjang 58 kilometer.

Selain itu juga ada pekerjaan di sejumlah titik, di ruas jalan Kudus- Pati hingga Rembang sepanjang 119,8 kilometer. Sementara untuk pekerjaan Jembatan Juwana ditargetkan April 2023 sudah bisa difungsikan.

"Kami sudah jungkir balik agar sejumlah pekerjaan bisa selesai H-10 Lebaran dan akan berupaya melakukan percepatan, agar jalur transportasi dan distribusi di wilayah ini bisa normal kembali," jelasnya.

Wida juga menyampaikan, guna mengantisipasi gangguan kelancaran kepada para pengguna jalan, BBPJN juga sudah memberikan sejumlah solusi. Diantaranya membuat detour atau jalur pengganti.

Namun, jalur yang dipersiapakn tersebut hanya bisa digunakan dan dilalui kendaraan kecil dan tidak bisa untuk kendaraan angkutan barang besar seperti kontainer. “Kami juga sudah koordinasi dengan Dirlantas Polda Jawa Tengah untuk mengurai kemacetan di titik- titik perbaikan,” jelasnya.

Wida juga menambahkan, Secara umum proyek perbaikan jalan Pantura Timur sudah masuk dalam kontrak proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Rehab mayor atau full rekonstruksi sudah dilakukan sejak 2022 lalu dan selesai 2024 nanti.

Namun pelaksanaanya bertahap, misalnya tahun 2022 berapa kilometer, tahun 2023 berapa dan seterusnya denga fokus pekerjaan pada titik- titik yang jalan mengalami kerusakan parah terlebih dahulu. "Karena di Pantura Timur Jawa tengah tidak ada akses lain," katanya.

Selain peningkatan jalan, beberapa ruas jalan yang rusak namun tidak masuk dalam kontrak perbaikan akan diperbaikan menggunakan sistem tambalan cepat mantap. Perbaikan yang sifatnya non permanen itu akan terus dilakukan untuk mengurangi resiko akibat kerusakan jalan.

“Masih banyak ruas jalan yang harusnya ada peningkatan, namun karena keterbatasan anggaran sehingga tidak bisa. Kami minta maaf kepada masyarakat, tapi kami berupaya melakukan penambalan sementara agar tidak membahayakan," kata Wida.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo kembali melakukan inspeksi mendadak pembangunan sejumlah ruas jalan dan jembatan di Pantura Timur. Jalur Semarang-Demak-Kudus, Pati-Rembang, termasuk perbaikan Jembatan Juwana.

Dengan pertimbangan kelancaran arus mudik Lebaran nanti, orang nomor satu di Provinsi jawa Tengah ini menginginkan agar SDM pelaksana pekerjaan dan peralatan ditambah agar lebih cepat namun kualitas pekerjaan tetap terjaga.

Hal ini sekaligus untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura Timur Jawa Tengah yang semakin dikeluhkan masyarakat dalam beberapa pecan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement