Senin 06 Mar 2023 17:15 WIB

Wali Kota Malang Ingatkan Bahaya HIV/AIDS dan Narkoba 

Bonus demografi Indonesia sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mengadakan talk show tentang penyadaran generasi muda terhadap bahaya HIV/AIDS dan narkoba di Hotel Atria, Kota Malang, Senin (6/3/2023).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani 
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mengadakan talk show tentang penyadaran generasi muda terhadap bahaya HIV/AIDS dan narkoba di Hotel Atria, Kota Malang, Senin (6/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Wali Kota Malang, Sutiaji mengingatkan masyarakat terutama generasi muda atas bahaya HIV/AIDS dan narkoba. Hal ini diungkapkan Sutiaji saat menjadi pembicara dalam acara yang diselenggarakan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang di Hotel Atria, Senin (6/3/2023).

Sutiaji mengatakan, Indonesia digadang-gadang akan menjadi tiga negara raksasa dunia pada 2045 hingga 2050. Salah satu komponen penyebabnya adalah bonus demografi. "Kita menduduki rangking tertinggi untuk usia kerja bahkan sebenarnya sekarang sudah mulai masuk," jelas Sutiaji.

Bonus demografi Indonesia sudah seharusnya dimanfaatkan dengan baik. Jika bonus demografi tidak dikembangkan dengan baik, maka akan menjadi beban negara ke depannya. Oleh karena itu, bonus demografi yang dimiliki Indonesia perlu dikuatkan kemandiriannya.

"Lalu kenapa negara berkembang termasuk Indonesia yang punya bonus demografi, dibuat sasaran peredaran narkoba? Karena kita punya segalanya seperti sumber daya alam. Kalau tidak di-support sumber daya manusianya, maka apa artinya sumber daya alam?" ungkapnya.

 

Sutiaji menilai pergaulan bebas termasuk salah satu cara untuk menghancurkan sumber daya manusia di Indonesia. Sebab, hal tersebut dapat mengakibatkan penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba. Jika itu terjadi di generasi muda, maka akan mengakibatkan masalah pada kesehatan maupun mental.

Untuk bisa mencegah penyalahgunaan narkoba, Sutiaji berpendapat, masyarakatnya perlu meningkatkan keimanan. Kemudian mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dan berusaha memilih teman yang baik. Lalu harus membiasakan pola hidup sehat dan berkonsultasi dengan ahli apabila ada masalah serta meningkatkan literasi bahaya narkoba.

Hal terpenting, kata dia, program dan komunikasi dalam keluarganya harus dikuatkan. "Saya sudah sampaikan berkali-kali. Tolong, hubungan anak, ibu dan ayah dikuatkan," jelasnya.

Pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak juga perlu dilakukan untuk mencegah pergaulan bebas yang menyebabkan penyebaran HIV/AIDS. Sebab, ketika pengawasan orang tua tidak baik, maka akan banyak yang kecolongan. Di samping itu, juga perlu keterlibatan tokoh-tokoh masyarakat untuk mencegah hal tersebut.

Adapun terkait jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Malang, Sutiaji mengklaim mengalami penurunan. Untuk detail datanya, Sutiaji tidak mengetahui pasti karena Dinas Kesehatan (Dinkes) yang memilikinya. Hal yang pasti, pihaknya akan meningkatkan rehabilitasi-rehabilitasi untuk pengidap penyakit tersebut.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement