Selasa 07 Mar 2023 18:34 WIB

Penyakit Kencing Tikus Juga Berpotensi Menyerang Petani

Belum ada temuan kasus di Kabupaten Semarang.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Tikus membawa penyakit leptospirosis
Tikus membawa penyakit leptospirosis

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Penyakit kencing tikus (leptospirosis) ternyata tidak hanya rentan menyebar di lingkungan hunian yang terendam banjir atau oleh genangan rob. Jenis penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira ini juga bisa menyebar di lingkungan pertanian.

Terlebih di tengah-tengah cuaca ekstrem seperti sekarang, yang ditandai dengan masih tingginya curah hujan atau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang turun dalam durasi waktu lama.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat mengungkapkan, ihwal penyakit leptospirosis memang belum terlaporkan atau belum ada temuan kasus di Kabupaten Semarang.

Meskipun begitu, ia mengimbau masyarakat Kabupaten Semarang tetap mawas diri serta mewaspadai kemungkinan penyebaran penyakit leptospirosis ini di lingkungannya masing-masing.

Terlebih, kondisi cuaca masih cenderung ekstrem dengan masih tingginya curah hujan, hampir di sebagian besar wilayah Kabupaten Semarang. “Yang penting masyarakat tetap waspada,” ungkapnya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/3/2023).

Menurut Syaiful, kawasan hunian yang tergenang banjir menjadi faktor risiko bagi penyebaran penyakit leptospirosis, termasuk juga kawasan- kawasan yang pemukiman jamak terendam banjir rob.

Kendati Kabupaten Semarang bukan wilayah dengan potensi banjir maupun rob yang tinggi, masyarakat diharapkan tidak menyepelekan penyakit ini, dengan menjaga kebersihan lingkungannya masing- masing.

Termasuk juga kebersihan diri, karena hujan dengan intensitas tinggi berpotensi mengakibatkan genangan air di mana- mana. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi cara ampuh untuk menghindarkan dari penyakit ini.

Mengingat populasi tikus juga banyak ditemukan di lingkungan pertanian, khususnya persawahan, maka ia juga mengimbau kepada para petani untuk selalu mengenakan pelindung saat beraktivitas di sawah.

Misalnya memakai sepatu dan sarung tangan khusus untuk pertanian. “Kalau melakukan aktivitas di sawah, usahakan memakai pelindung kaki dan tangan agar tidak terkontaminasi bakteri," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement