REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Unit Kegiatan Mahasiswa SDG’s Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan konferensi yang dilangsungkan pada 9 Maret 2023 lalu. Kegiatan ini dihadiri ratusan mahasiswa dan pemuda dari berbagai daerah dan kampus.
Koordinator Tim Ahli SDG’s Nasional, Yanuar Nugroho menjelaskan, ada banyak sekali indikator SDG’s pada 2021 lalu, yakni sekitar 222 indikator. Dari laporan, ada lebih dari 63 persen yang telah dicapai. "Sedangkan sisanya masih belum terlaksana dan memerlukan perhatian khusus serta percepatan agar kembali on track," katanya.
Menurutnya, masalah utama tersendatnya pelaksanaan indikator tersebut ialah kurangnya akselerasi pembangunan. Arah pembangunan sudah benar tetapi dirasa kurang cepat. Hal ini terutama pada aspek pendidikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dia mendorong anak-anak muda penerus bangsa jangan hanya menjadi penduduk di atas pulau. Mereka harus menjadi masyarakat yang peduli dan berperan aktif.
Yanuar juga menekankan, setiap delegasi harus memiliki perangai ilmiah yang digunakna untuk mencari data dan bukti. Ia juga mendorong agar UMM juga harus menjadi kampus SDG’s. Salah satunya dengan menyosialisasikan tentang SDG’s dan memulai perubahan untuk mendukungnya.
Pada kesempatan yang sama, Mantan Dubes Indonesia-Kolombia, Priyo Iswanto memberikan gambaran umum terkait SDG’s. Menurutnya, hal ini adalah awal mula menuju cita-cita yang diinginkan negara serta membuatnya lebih baik.
Menurut Priyo, SDG’s memiliki 17 tujuan yang terdiri dari 169 target dan 222 indikator yang harus dibedah dalam forum konferensi. Bukan hanya itu, ia juga menekankan bahwa dengan adanya konferensi ini, diharapkan anak-anak muda bisa menghasilkan solusi dan saran. "Utamanya dalam mengatasi masalah-masalah yang ada di tengah masyarakat," jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Republika, Sabtu (11/3/2023).