Selasa 14 Mar 2023 05:24 WIB

BPBD DIY Imbau Antisipasi Kebakaran Tinggi Saat Musim Kemarau

Masyarakat diminta tidak membakar sampah, utamanya sampah daun kering.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Kebakaran
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Musim kemarau pada 2023 di DIY diperkirakan akan terjadi mulai April dasarian II. BPBD DIY pun menyebut bahwa saat musim kemarau, kejadian kebakaran relatif tinggi di DIY.

Seperti pada 2022 lalu, yang mana pihaknya mencatat kejadian kebakaran mencapai 113 kejadian di DIY. Sebagian kejadian kebakaran tersebut terjadi di permukiman. Selain itu, pihaknya juga mencatat satu kejadian kebakaran hutan di DIY pada Agustus 2022 lalu.

Untuk itu, seluruh pihak diminta untuk mengantisipasi agar kejadian kebakaran ini tidak terjadi di musim kemarau 2023. Terlebih, di musim kemarau 2023 ini juga diperkirakan akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kebakaran di permukiman relatif tinggi (di DIY saat kemarau), hutan juga, kebakaran lahan, kadang kebakaran kandang ternak juga terjadi karena ada yang membakar sampah di samping kandang dengan tujuan agar tidak ada nyamuk," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, Lilik Andi Aryanto kepada Republika, Senin (13/3/2023).

Melihat tingginya kejadian kebakaran pada 2022 lalu, pihaknya mengimbau seluruh pihak untuk tidak membuat sumber-sumber api yang dapat menyebabkan kebakaran. Seperti membuang puntung rokok sembarangan, atau membuat sumber api lainnya yang dapat menyebabkan kebakaran.

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak membakar sampah, utamanya sampah daun kering. Sampah daun kering ini dapat menyebabkan kebakaran jika dibakar berdekatan dengan sesuatu yang mudah terbakar. Jika melakukan aktivitas yang mengharuskan menggunakan api, juga diminta untuk lebih berhati-hati guna menghindari terjadinya kebakaran.

"Kalau di musim kemarau banyak sampah-sampah daun yang kering, itu juga sangat rawan apabila terkena percikan api, atau puntung rokok, atau mungkin ada yang berkemah. Ini juga sangat rawan, sehingga perlu berhati-hati apabila ada sumber-sumber api di daerah-daerah kering," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement