REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta awak media untuk menunggu isu pengangkatan eks koruptor, Tasdi, menjadi staf khusus (stafsus) dirinya. Meskipun demikian, dirinya menyebut jika stafsus Menteri Sosial hingga kini masih lima orang dan tidak akan bertambah.
"Nanti aku cerita pasti, cuman yang jelas saat ini adalah stafsusku dari awal aku jadi menteri udah lima, maksimal itu lima, gak boleh lebih," kata mantan Wali Kota Surabaya itu kepada awak media, Selasa (14/3/2023).
Dia mengatakan, perlu waktu untuk menceritakan duduk perkara isu stafsus dari eks koruptor, kader PDIP, dan mantan bupati Purbalingga itu. Ihwal mengonfirmasi kabar tersebut, dirinya malah mempertanyakan dari mana asal-muasal kabar Tasdi menjadi staf khususnya.
"Yang ngomong sopo? gak ada, gak ada, nanti tak jelaskan," katanya.
Membahas Tasdi yang merupakan mantan koruptor, dia meminta publik untuk memaafkannya. Dia mengatakan, semua orang pernah memiliki kesalahan dan menyinggung Tasdi yang sudah bertaubat.
"Nah, kalau dia (Tasdi) sudah tobat? Sedangkan Tuhan aja mengampuni loh, lah kalo kita manusia gak ngampuni gimana?" tanya dia.
Ditanya kembali soal pengangkatan maupun pengeluaran SK pengangkatan Tasdi menjadi stafsus, dia membantahnya. Menurut Risma, hingga kini tidak ada SK yang dimaksud. "Nggak, gak ada SK-nya, nggak, gak ada SK," kata Risma mengulang-ngulang.