Jumat 24 Mar 2023 13:33 WIB

Gibran Sediakan Psikolog Dampingi Korban Pelecehan Instruktur Bela Diri

Pemkot memberikan perlindungan bagi korban pelecehan yang berani buka suara.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.
Foto: Muhammad Noor Alfian
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabumingakan menghadirkan psikolog untuk mendampingi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh instruktur beladiri taekwondo berinisial DS di Solo. Pelaku sebelumnya telah dilaporkan ke pihak berwajib.

"Nanti butuh psikolog atau apa itu tugas saya, intinya saya bertanggung jawab penuh. Pasti (menyediakan psikolog) pokoknya ini tugas penuh dari dinas dan saya akan bertanggung jawab penuh ya. Ini tanggung jawab kita, tenang aja," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jumat (24/3/2023).

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menegaskan untuk para korban agar berani buka suara terkait kasus pelecehan itu. Gibran menegaskan pihaknya akan memberikan perlindungan bagi korban pelecehan yang berani buka suara.

"Pokoknya kasus ini akan saya kawal khusus. Saya sama Pak Kapolres sudah koordinasi terus intine warga silakan lapor, korban silakan lapor, nanti semuanya tanggung jawab penuh saya semua. (Yang speak up pasti dilindungi?) Pasti nanti," katanya.

Sebelumnya, Widi Wicaksono salah satu pengacara pihak korban mengatakan pelapor dugaan kasus pelecehan tersebut adalah orang tua korban. Korban sendiri adalah seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMP.

"Awal mulanya saya sendiri sebagai pelapor dari ibu korban. Kita sebut korban satu, jadi anaknya tidak mau latihan di taekwondo lagi terus ditanya ada apa tidak mengaku terus digali keterangannya ternyata mengalami pelecehan seksual oleh instrukturnya," ujar Widi.

Ia menjelaskan pelaku diduga melakukan pelecehan seksual di tempat latihan taekwondo dan saat pertandingan di luar kota. "Habis latihan dipanggil ke ruangannya itu modus pertama. Modus kedua pas pertandingan di luar kota, nginap di hotel dipanggil. Ancaman pas mereka satu nggak mau latihan, kalau nggak mau latihan dibawain pedang. Ada juga diimingi ikuti ke latihan kejuaran," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement