REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo memprediksi ada arus mudik kepadatan ketika tanggal cuti bersama pada 19-21 April menjelang Lebaran 2023 tahun ini. Setidaknya, akan ada 8,6 juta pemudik yang akan melewati Kota Solo.
"Juga menjadi catatan kan penambahan tanggal cuti awalnya 21 menjadi 19, itu malah lebih memudahkan tidak banyak penumpang tanggal 21," kata Kabid Lalu Lintas Ari Wibowo saat dihubungi, Ahad (2/4/2023).
Ari menjelaskan, pada 2022 setidaknya ada 7,5 juta pemudik yang melintasi Kota Solo. Sedangkan pada 2023 ini pihaknya memprediksi ada kenaikan menjadi 8,6 juta pemudik.
Kami prediksi pada 2023 ini naik 15 persen jadi sekitar 8,6 juta. Itu dalam rangkaian H-7 Lebaran dan H+7," katanya. Ari menjelaskan, arus mudik kepadatannya akan merata di sejumlah titik. Di antaranya adalah ring road, Kleco, Tugu Mahkota.
"Potensi kemacetan hingga titik-titik traffic counting kita hitung ya ada 7 titik. Pertama dari barat itu Kleco-Tugu Mahkota-Klodran. Terus dari selatan Dawung. Dari timur itu Ringroad dan UNS," katanya.
Selain itu, tempat wisata di Kota Solo kemungkinan juga akan menjadi salah satu daya tarik sehingga ada potensi kepadatan. Di antaranya adalah Masjid Raya Sheikh Zayed dan Solo Safari.
"Solo Safari, Masjid Zayed itu akan menjadi magnet masyarakat yang luar kota tambah pengen mudik karena wah ada masjid baru di Solo. Orang luar kota regional yang memang bukan mudik di kota Solo juga tapi pengen singgah ke Solo juga akan masuk di traffic counting kita," katanya.
Pihaknya juga menyoroti lantaran masa mudik kali ini Kota Solo masih ada tiga proyek besar yang kemungkinan terjadi titik-titik kepadatan. Di antaranya adalah Jurug, Palang Joglo, dan Viaduk Gilingan. Kendati demikian ia mengatakan lalu lintas akan kembali normal pada tanggal 1 Juni.
"Pertama titik-titik kepadatan lalu lintas kemacetan potensi lokasi-lokasi kita petakan kita inventaris dan antisipasi. Seperti sudah ada tiga pembangunan besar, Jurug, Viaduk Gilingan, Palang Joglo. Kondisi akan seperti ini (padat). Kondisi akan terus seperti ini. Setelah tanggal 1 Juni baru berbeda," katanya mengakhiri.