Senin 03 Apr 2023 16:18 WIB

Jatim Targetkan Miliki 800 Kampung Iklim pada 2023

Saat ini sudah ada lebih dari 200 calon Kampung Iklim di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Kampung Iklim (ilustrasi)
Foto: Pertamina
Kampung Iklim (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menggagas Program Kampung Iklim (Proklim) untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat mengatasi dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca. Asisten 2 bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jatim, Mohammad Gunawan Saleh mengungkapkan, hingga akhir 2022 di Jatim terdapat 500 Kampung Iklim.

Gunawan mengungkapkan, saat ini sudah ada lebih dari 200 calon Kampung Iklim di Jatim yang bakal dicanangkan ke tingkat nasional. "Kemungkinan di 2023 kita bisa sampai 800-an (Kampung Iklim)" kata Gunawan saat menghadiri rapat kerja teknis pengendalian perubahan iklim regional Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang digelar di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, Senin (3/4/2023).

Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim (KLHK), Laksmi Dhewanthi menjelaskan, Program Kampung Iklim adalah program untuk mendorong upaya-upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di tingkat tapak dengan melibatkan komunitas. Untuk bisa mendapatkan titel Kampung Iklim, komunitas di kampung tersebut harus mempunyai aksi nyata di lapangan, baik dalam upaya menurunkan emisi gas rumah kaca, atau meningkatkan adaptasi perubahan iklim.

"Jawa Timur merupakan salah satu yang sangat aktif untuk mendorong upaya-upaya pengdalian perubahan iklim di tingkat tapak," kata Laksmi.

Laksmi pun mencontohkan beberapa aksi yang bisa dilakukan komunitas dalam upaya pengendalian perubahan iklim. Misal di suatu kampung terdapat permasalahan berkaitan dsngan sampah, maka upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan bank sampah atau mendaur ulang sampah.

Kemudian jika permasalahan yang ada adalah mengenai ketahanan air, maka program yang bisa dijalankan adalah program memanen air hujan, atau melestarikan kembali mata air-mata air yang ada di sana. "Kalau tantangannya ketahanan iklim, maka bisa dengan cara smart agriculture atau tanaman organik dan sebagainya," ujarnya.

Selain mendapatkan diseminasi informasi dan bimbingan teknis, Kampung Iklim juga berhak mendapat penghargaan ketika mencapai kriteria tertentu. Laksmi menjelaskan, pada 2024 pihaknya menargetkan jumlah Kampung Iklim di seluruh Indonesia akan mencapai 20 ribu.

"Saat ini sudah sekitar 5.00-an dan tahun ini mudah-mudahan ada penambahan 7.000 Kampung Iklim, jadi pengendalian iklim lebih semarak di tingkat tapak," kata Laksmi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement