REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Komoditas beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Malang pada Maret lalu. Hal ini diungkapkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang pada Senin (3/4/2023).
Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini mengatakan, inflasi di Kota Malang pada bulan lalu mencapai 0,42 persen. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan sejumlah komoditas utama. "Beras, angkutan udara, cabai rawit, dan ayam ras," kata Erny.
Adapun rinciannya, yakni komoditas beras mengalami kenaikan harga sebesar 1,96 persen dibandingkan bulan lalu. Namun andil inflasi yang diberikan komoditas tersebut mencapai 0,065 persen.
Sementara itu, komoditas angkutan udara mengalami kenaikan sebesar 4,59 persen dengan andil inflasi 0,0648 persen. Kemudian harga komoditas cabai rawit dilaporkan meningkat hingga 19,49 persen.
Komoditas ini turut memberikan inflasi di Kota Malang dengan angka 0,057 persen. Selanjutnya, daging ayam ras juga mengalami kenaikan harga hingga 5,09 persen. "Dan andil inflasinya sebesar 0,0543 persen," jelas perempuan berhijab ini.
Erny juga menyampaikan komoditas yang perlu diwaspadai saat memasuki Idul Fitri. Berdasarkan tren selama beberapa tahun terakhir, ada angkutan udara, daging ayam ras, dan telur ayam ras yang perlu diwaspadai kenaikan harganya.
Kemudian juga ada komoditas cabai merah dan ayam hidup yang pada tahun-tahun Lebaran sebelumnya memberikan inflasi terbesar di Kota Malang.