REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mudik dan libur Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah (Lebaran) 2023 dipastikan tidak ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Sehingga animo masyarakat yang akan pulang ke kampung halaman dan mengisi waktu liburan mereka bakal meningkat, jika dibandingkan dengan Idul Fitri serta libur Lebaran tahun lalu.
Meski begitu, masyarakat diingatkan untuk tetap mengedepankan faktor keamanan dari ancaman Covid-19. “Walaupun mudik dan libur Lebaran tahun ini lebih leluasa, masyarakat harus ingat Covid-19 masih ada,” ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, di Semarang.
Pada momen mudik Lebaran tahun ini, kata wagub, berbagai aktivitas dan pergerakan masyarakat sudah tidak lagi dibatasi setelah pemerintah melalui Presiden Joko Widodo telah mencabut PPKM pada akhir 2022 lalu.
Meski sudah tidak ada pengetatan lagi, masyarakat diingatkan agar tetap waspada dari kemungkinan-kemungkinan ‘bahaya’ yang masih mengintai, seperti penularan virus Covid-19 maupun bencana nonalam lainnya.
Artinya, meskipun Covid 19 relatif bisa dikendalikan, masyarakat tetap harus waspada. Terlebih berlebaran dan mengisi libur Idul Fitri umumnya jamak disambut dengan beragam kegiatan.
Selain bersilaturahim mengunjungi orang tua dan sanak saudara, lanjutnya, masyarakat biasanya juga memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata.
Ketika berlibur, utamanya mengikuti tradisi Syawalan, seperti ziarah ke makam wali, sedekah laut dan gerebeg syawal, wagub berpesan agar masyarakat mengutamakan keselamatan dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
Di satu sisi, Pemprov Jateng juga terus mengingatkan kepada para pengelola tempat-tempat wisata yang bakal ramai dikunjungi pada saat momentum liburan Lebaran nanti.
Pemprov juga telah memastikan tempat-tempat wisata yang dikelola harus tetap aman dan nyaman bagi masyarakat. “Saya minta para pengelola tempat-tempat wisata juga tetap harus waspada," tandasnya.
Lebih lanjut, Taj Yasin juga meyampaikan, Jateng memang menjadi salah satu daerah tujuan maupun perlintasan masyarakat pada saat momentum mudik dan libur Lebaran.
Diprediksi sebanyak 12,99 juta pemudik menuju Jateng pada Lebaran tahun ini. Angka tersebut mengalami kenaikan 13,38 persen jika dibandingkan dengan Lebaran 2022.
Pada mudik dan libur Lebaran 2022 lalu, sekitar 11 juta orang masuk dan melintas di Jateng. Untuk 2023 ini, diperkirakan jumlah masyarakat yang datang atau melintas di wilayah Jateng 2023 diperkirakan akan mencapai angka 13 juta.
Dengan banyaknya pendatang yang akan ke Jateng, Taj Yasin meminta warga Jateng bisa menjadi tuan rumah yang baik. “Tujuannya agar Jateng menjadi destinasi yang aman dan nyaman dikunjungi oleh siapa pun,” tegas Taj Yasin.