Kamis 13 Apr 2023 16:40 WIB
Hikmah Ramadhan

Mengapa Ibu Hamil Perlu Beradaptasi terhadap Ketidaknyamanan

Perubahan hormonal pada kehamilan merupakan pemicu utama ketidaknyamanan.

Logo Unisa Yogyakarta
Foto: Unisa Yogyakarta
Logo Unisa Yogyakarta

Oleh : Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc*

REPUBLIKA.CO.ID, Perubahan fisik dan mental adalah salah satu yang harus dijalani ibu hamil. Ada beberapa perubahan yang dirasakan oleh ibu hamil yang sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak jarang ibu hamil akan mengalami ketidaknyaman dalam perubahan tersebut. 

Ketidaknyamanan ibu hamil bila tidak disikapi dengan bijak dapat memicu terjadinya kecemasan pada ibu hamil. Sehingga diperlukan informasi yang akurat tentang cara mengatasi ketidaknyamanan tersebut selama masa kehamilan.

Stres selama kehamilan yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan ketidaknyamanan sehingga ibu hamil perlu melakukan upaya menenangkan diri dengan melaksanakan shalat, sebagaimana sesuai dengan Alquran Surah An-Nuur (24) ayat 56 yang artinya: "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberi rahmat."

Mual dan muntah merupakan keluhan yang sering terjadi pada ibu hamil. Perubahan hormonal yang terjadi pada kehamilan merupakan pemicu utama ketidaknyamanan yang dialami. 

 

Hormon estrogen, progesteron, dan hormon human chorionic gonadothropine (HCG) yang dihasilkan oleh plasenta yaitu hormon yang membantu proses kehamilan namun memiliki efek samping mual dan muntah. Peningkatan hormon HCG terjadi hingga 60 hari setelah konsepsi dan akan mengalami penurunan secara signifikan setelahnya. 

Mual dan muntah umumnya dialami selama kehamilan trimester pertama. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masih dapat berlanjut hingga trimester selanjutnya. Mual dan muntah yang terjadi pada kehamilan trimester kedua dapat dipengaruhi oleh psikologis ibu selama kehamilan. 

Mual dan muntah sangat perlu dikelola dengan baik dengan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada ibu hamil. Upaya yang bisa dilakukan di antaranya dengan mengonsumsi permen jahe, minuman jahe, atau olahan lain yang bersumber dari jahe. 

Jahe memiliki pengaruh pada pengurangan intensitas dan frekuensi mual dan muntah. Jahe juga memberikan banyak manfaat lainnya bagi kesehatan. Jahe juga telah disebutkan di dalam Alquran sebagai tanaman surga. Rasulullah SAW kerap kali memanfaatkan jahe sebagai pengobatan. Jahe sebagai tanaman surga pun telah difirmankan Allah SWT di dalam Alquran Surah Al Insaan ayat 17 yang artinya: "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe."

Poliuri atau peningkatan frekuensi berkemih saat kehamilan merupakan gejala awal yang sering dialami selama kehamilan. Kondisi ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron dan hormon human chorionic gonadotrophin (HCG). 

Hal ini juga terjadi akibat dari pembesaran uterus di dalam panggul sehingga mendesak kandung kemih sehingga timbul rasa ingin berkemih dengan intensitas bertambah pada ibu hamil. Hal ini juga terjadi akibat peningkatan volume cairan yang masuk ke dalam glomerulus sehingga produksi urine juga mengalami peningkatan.

Pusing dan sakit kepala kerap kali dialami oleh seseorang dan dapat diperberat selama kehamilan. Jenis sakit kepala yang umum terjadi pada kehamilan yaitu migrain, sakit kepala pada daerah tertentu, sakit kepala tipe tension, dan lain sebagainya. 

Sakit kepala identik dikaitkan dengan peningkatan hormon selama kehamilan. Sakit kepala juga dapat disebabkan oleh dehidrasi serta asupan nutrisi yang kurang akibat mual dan muntah yang dialami selama kehamilan. Sakit kepala juga bisa disebabkan oleh kurangnya waktu istirahat ibu hamil. 

Allah SWT telah berfirman bahwa segala macam penyakit yang diderita oleh manusia telah disertai penawarnya oleh Allah SWT Alquran berisikan segala macam pengetahuan, khasiat, dan keajaiban yang tidak terhitung jumlahnya yang termasuk di antaranya adalah penawar dari suatu penyakit yang diderita oleh manusia seperti yang terdapat pada Alquran Surah Al-Israa’ ayat 82 yang artinya: 

"Dan Kami turunkan dengan berangsur-ansur dari Alquran ayat-ayat suci yang menjadi obat penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman kepadanya; dan (sebaliknya) Alquran tidak menambahkan orang-orang yang zalim (disebabkan keingkaran mereka) melainkan kerugian jua."

Ketidaknyamanan ibu hamil trimester II

Masa ternyaman pada ibu hamil karena telah beradaptasi dengan masa kehamilan dan pertumbuhan dan perkembangan janin yang belum terlalu besar merupakan kehamilan trimester kedua. Macam-macam ketidaknyamanan pada trimester II yaitu:

Haemoroid

Haemorrhoid atau umum dikenal sebagai wasir terjadi akibat adanya pembesaran pembuluh darah pada daerah anus. Ibu hamil akan merasa tidak nyaman akibat wasir terlebih ditambah dengan konstipasi. Asuhan yang dapat diberikan oleh bidan untuk mengatasi ketidaknyamanan ini adalah dengan komunikasi, informasi, dan edukasi untuk menambah asupan cairan, meningkatkan asupan nutrisi yang banyak mengandung serat, menghindari makanan pedas, melakukan aktivitas ringan sehingga tidak terlalu banyak duduk, serta mengurangi upaya mengejan terlalu berlebihan ketika buang air besar.

Anemia 

Anemia terjadi karena kurangnya kadar haemoglobin (Hb) pada darah. Anemia umumnya mencerminkan kondisi asupan nutrisi yang tidak terpenuhi dengan baik. Anemia memiliki dampak ibu merasa lebih cepat lelah, lebih cepat mengantuk, pusing, mata berkunang-kunang, gangguan nafsu makan, serta bisa memperberat ketidaknyamanan yang awalnya dirasakan tidak terlalu signifikan. Upaya penanganan anemia pada ibu hamil telah berusaha dilakukan dengan program pemberian tablet besi sebanyak 90 tablet pada ibu hamil selama masa kehamilan. 

Pembengkakan

Pembengkakan (edema) disebabkan oleh peningkatan plasma darah dan komponen darah tersebut. Peningkatan cairan pada ibu hamil bersama dengan kerja estrogen menyebabkan bagian tubuh ibu lebih lembut dan elastis sehingga memudahkan janin dalam tumbuh kembang dan mengambil posisi untuk bersiap menghadapi proses kelahiran. 

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pembengkakan yang masih dalam kategori normal pada ibu hamil adalah dengan menghindari aktivitas berdiri terlalu lama, menggunakan alas kaki yang nyaman, mengompres bagian yang bengkak dengan menggunakan kompres dingin, beristirahat yang cukup, meletakkan kaki lebih tinggi dari posisi jantung saat sedang dalam posisi tidur, mengurangi konsumsi garam, menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat, dan minum banyak cairan untuk tetap menjaga cairan.

Ibu merasakan kembali ketidaknyamanan memasuki usia kehamilan trimester ketiga. Ketidaknyamanan yang ibu rasakan lebih terasa sebab pembesaran janin yang semakin besar sehingga perubahan yang terjadi pun semakin terasa. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil membutuhkan proses adaptasi yang ekstra mengingat pembesaran perut saja sudah menimbulkan ketidaknyamanan dan ditambah dengan ketidaknyamanan yang umum ditemukan memasuki usia kehamilan ini.

1. Sakit punggung

Pada kehamilan trimester lanjutan umumnya ibu hamil sering merasakan sakit punggul selama kehamilan. Posisi ibu yang menopang janin yang semakin lama semakin besar merangsang sakit pada punggung. Pengaruh dari hormon kehamilan juga menyebabkan kartilago (tulang rawan) menjadi lebih lembek.

2. Kurang tidur

Kurang tidur merupakan ketidaknyamanan yang umum ditemukan pada kehamilan lanjut karena pada masa ini ibu susah menemukan posisi tidur yang nyaman. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidaknyamanan ini adalah dengan menganjurkan ibu melakukan relaksasi dengan mandi air hangat atau pijatan sederhana sebelum tidur sehingga tubuh ibu akan merasa lebih rileks. Minum susu hangat juga dinilai memiliki dampak pada tidur yang nyenyak. 

3. Sesak napas

Sesak napas terkadang sebagai penanda adanya gangguan yang terjadi pada paru-paru dan jantung. Akan tetapi, sesak nafas yang terjadi pada kehamilan bisa disebabkan oleh perubahan fisiologis yang terjadi. Peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan sistem pernapasan yang lebih sensitif sehingga ibu hamil merasa sesak napas sebagai upaya untuk beradaptasi dengan hiperventilasi yang terjadi pada ibu hamil. Sesak pada saat bernapas juga disebabkan oleh kebutuhan oksigen yang meningkat karena ada peningkatan volume darah. 

 

*Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Agama Islam, Kemuhammadiyahan-Ke `Aisyiyahan Unisa Yogyakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement