REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto memperkirakan kepadatan akibat arus mudik tejadi mulai Selasa (18/4/2023) malam, mengingat keesokan harinya sudah memasuki cuti bersama Lebaran Idul Fitri. Toni pun memastikan, Dirlantas dan Karo Ops Polda Jatim telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kemacetan saat mudik Lebaran.
"Pada intinya, kami sudah siap untuk melaksanakan kegiatan pengamanan ini, yang tentunya akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh pemudik, baik yang akan keluar maupun yang masuk di Jatim," kata Toni, Selasa (18/4/2023).
Toni mengungkapkan, ada 19.593 personel yang diterjunkan untuk memastikan kelancaran arus mudik di Jatim. Belasan ribu personel tersebut merupakan gabungan dari TNI, Polri, dan dan jajaran pemerintah daerah. Pihaknya juga telah menyediakan 216 pospam, 44 pos pelayanan, dan 16 pos terpadu, di jalur-jalur yang dilalui pemudik.
Adapun titik-titik yang menjadi prioritas pengamanan pada momen Idul Fitri adalah lokasi shalat Idul Fitri, terminal yang tercatat ada 75 lokasi, pelabuhan 102 lokasi, bandara enam lokasi, stasiun 87 lokasi, tempat wisata 507 lokasi, dan pusat perbelanjaan 718 lokasi.
"Kami mengimbau kepada para pemudik ya untuk mempersiapkan, yang pertama kesehatan mereka, kesiapan kendaraan untuk layak dan tidaknya, mulai ban dan sebagainya, kemudian kalo lelah juga lebih baik beristirahat di tempat-tempat yang telah di siapkan untuk itu," ujarnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta seluruh personel yang bertugas mengamankan arus mudik untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh. Khofifah mengingatkan, melakukan pengamanan adalah sebuah kehormatan, sekaligus ladang amal ibadah.
Ia pun mengajak seluruh petugas untuk mengedepankan langkah-langkah humanis dan memedomani SOP, agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Pastikan ketersediaan perlengkapan pribadi, sarpras, dan berbagai fasilitas penunjang lainnya pada setiap pos pengamanan, pos pelayanan, maupun pos terpadu. Dengan begitu kita akan mampu mendukung pelaksanaan tugas secara optimal," kata Khofifah.
Diharapkan agar informasi terkait kebijakan dan perkembangan situasi lalu lintas terkini bisa tersampaikan dengan baik kepada masyarakat. Di samping menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas, kata Khofifah, petugas juga harus menjaga situasi kamtibmas melalui berbagai kegiatan seperti patroli pada jam-jam rawan untuk mengantisipasi tindak pidana.