Kamis 20 Apr 2023 21:40 WIB

Terinspirasi dari Jepang, 400 Jamaah Pemudik Transit di Fasilitas Masjid Raya Al-Falah 

Kusnadi mengungkapkan terdapat 100 kasur yang disediakan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Masjid Raya Al Falah Sragen, Jawa Tengah
Foto: Republika/binti sholikah
Masjid Raya Al Falah Sragen, Jawa Tengah

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Ratusan jamaah melakukan transit di fasilitas yang menyerupai kapsul hotel yang disediakan oleh Masjid Raya Al-Falah di Kota Sragen bagi para pemudik selama arus mudik tahun 1444 Hijriyah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua takmir Masjid Raya Al-Falah, Kusnadi Ikhwani ketika dihubungi, Kamis (20/4/2023). Kusnadi mengatakan saat ini di Masjid Raya Al-Falah terdapat 400 jemaah yang transit.

"Kalau hotel kapsul yang ada ruangan kotak lebih tertutup. Ini semalam menginap lebih dari 400 ada yang pemudik, ada yang mengikuti itikaf juga," katanya.

Salah satu alasan banyaknya jamaah yang transit lantaran lokasi strategis masjid yang berada di jalan utama depan Stasiun Sragen.

"Karena lokasinya strategis banyak orang lewat sehingga kami membuka layanan 24 jam siapapun yang menginap di Al-Falah, disiapkan kasur, ada hotel kapsul kecil ada enam kamar siapa pun kapan pun kita menyiapkan tamu-tamu Allah untuk menginap dan mampir di masjid Raya Al-Falah," katanya.

Kusnadi mengungkapkan bahwa para pemudik yang menginap di antaranya ada yang pulang dari luar pulau Jawa. Ia mengungkapkan ada yang dari Madura hingga Bali yang mampir untuk beristirahat ataupun beritikaf di sela-sela perjalanan.  "Yang paling jauh, ada Bali, Jakarta, Bali dari berbagai kota untuk mampir, ada yang mudik," ungkapnya. 

Kusnadi mengungkapkan bahwa ada 100 kasur yang disediakan. Hal tersbeut untuk mengakomodasi pemudik yang hendak beristirahat. "Kapsul ada 6 boks, tapi kasur ada 50 di ruang serambi dan 50 di sebelah selatan masjid ada 2 ruang," katanya. 

Selain itu, Kusnadi menjelaskan bahwa sebenarnya fasilitas yang terinspirasi dari negeri sakura tersebut telah ada sejak tiga tahun yang lalu. Namun, hingga kini fasilitas tersebut masih dipertahankan. "Tiga tahun kurang lebih hotel kapsul, dari wakaf dan terinspirasi dari hotel kapsul di Jepang," katanya mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement