Rabu 26 Apr 2023 13:15 WIB

Kasus Arcturus Belum Ditemukan di Kota Malang, Warga Diimbau Tetap Waspada

Angka kumulatif Covid-19 di Jatim mencapai 641.307 kasus.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Varian arcturus
Foto: Dok Republika
Varian arcturus

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang memastikan belum ada temuan kasus Covid-19 subvarian XBB.1.16 atau arcturus di daerahnya. Meskipun demikian, warga setempat diminta untuk tetap mewaspadai penyebaran kasus tersebut.

Kepala Dinkes (Kadinkes) Kota Malang, Husnul Muarif mengatakan, kewaspadaan harus tetap dilakukan mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir. "Kemudian tetap kedepankan prokes (protokol kesehatan) dalam setiap kegiatan-kegiatan di luar yang banyak orang," kata Husnul saat dikonfirmasi Republika, Rabu (26/4/2023). 

Adapun prokes yang dimaksud adalah dengan memakai masker yang baik dan benar. Kemudian warga diharapkan menyegarkan vaksin bagi yang belum sama sekali dan belum lengkap. Lalu terakhir diimbau untuk menghindari kerumunan apabila tidak penting.

Sebagai informasi, terdapat penambahan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 17 orang hingga 25 April 2023. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya sudah dinyatakan sembuh sedangkan tujuh lainnya berstatus kasus aktif. 

Sebelumnya, selama sekitar dua pekan terakhir terjadi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Jawa Timur. Mengacu data nasional pada 24 April 2023 hingga pukul 16.00 WIB, penambahan kasus Covid-19 di Jatim sebanyak 119 dari total 697 kasus aktif.

"Berdasarkan data nasional, selama 12 - 24 April 2023, terjadi penambahan kasus harian Covid-19. Dari sebelumnya hanya 30-50 per hari menjadi lebih dari 100 kasus per hari," katanya di Surabaya, Selasa (25/4/2023).

Hingga saat ini, angka kumulatif Covid-19 di Jatim mencapai 641.307 kasus. Dari jumlah itu, dilaporkan terdapat dua kasus covid varian Arcturus yang ditemukan di Jatim, dan Khofifah meminta masyarakat tetap tenang.

"Karena kebanyakan kasus baru terhadap penderita yang sudah divaksin booster gejalanya ringan. Oleh karena itu tidak perlu panik. Tetapi saya imbau vaksinasi booster lebih dikuatkan kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement