REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meninggalkan mobil dinasnya berpelat nomor AD-1-A di sebelah barat proyek viaduk Gilingan. Diduga aksi tersebut lantaran ada aktivitas parkir yang mengganggu berlangsungnya proyek.
"Melihat pekerjaan kami, libur Lebaran dilanjutkan lagi sehingga untuk lalu lalang mengganggu proses pekerjaan kami akhirnya kemarin ditutup total dari sisi keamanan. Kami kan mau beraktivitas kembali kalau itu tidak disterilkan kan risiko," kata Site Manager Penataan Viaduk Gilingan, Niko Herlambang ketika dihubungi.
Dijelaskan, awal pembukaan sisi barat tersebut lantaran untuk akomodasi akses jamaah yang akan beribadah shalat Idul Fitri di Masjid Zayed. "Awalnya untuk mengakomodir pengunjung masjid dari barat ke timur kan steril kami tutup pas libur Lebaran belum ada kegiatan di situ akhirnya kita buka untuk pejalan kaki mungkin dimanfaatkan dari sisi barat akhirnya masuk," jelas dia.
Di sisi lain, pengerjaan proyek Viaduk Gilingan sudah hampir 50 persen. "Kemarin itu setelah libur Lebaran kami paralel mengerjakan saluran yang di samping itu, saluran itu kan di lapangkan ada saluran," katanya.
Niko menjelaskan untuk pengerjaan baru dimulai pada Kamis kemarin. Dan, kemarin baru menurunkan alat-alat ke Viaduk Gilingan.
"Kemarin sebenarnya tidak, tapi istilahnya mendatangkan alat. Karena di lapangkan berapa alat sudah berdatangan lagi dan efektif pengerjaan hari ini," jelas dia.
Di sisi lain, wali kota Solo mengatakan bahwa tidak ada alasan khusus mengapa dirinya memarkirkan mobilnya di sana. "Tidak ada motif, tidak ada alasan," katanya di Balai Kota Solo, Kamis (27/4/2023).
Gibran mengaku bahwa tidak ada warga yang melapor mengenai parkir di kawasan viaduk Gilingan. "Nggak ada yang laporan," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika