REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ribuan petani cabai di Sleman, Jawa Tengah memanfaatkan sistem lelang digital yang transparan dan efisien untuk mendistribusikan hasil panen. Dengan inovasi Koperasi PPHPM Sleman, binaan Bank Indonesia tersebut, ribuan petani kini tidak lagi menggantungkan nasibnya kepada tenggulak karena lelang digital menjadi model distribusi pangan nasional.
Saat panen raya, pasokan cabai bisa mencapai 10 hingga 15 ton per hari. Semua hasil panen ditampung, disortir, dan dijual melalui lelang berbasis aplikasi digital tertutup. Harga tertinggi otomatis menjadi pemenang. Proses yang sebelumnya penuh risiko dan negosiasi kini berlangsung adil, aman, dan akuntabel.
“Dalam pengelolaan pasar lelang cabai, kami menampung semua jenis cabai dari Sleman. Kemudian dibuka harga lelang secara tertutup menggunakan aplikasi. Pemenang lelang yang muncul dengan harga tertinggi akan langsung lanjut ke pengemasan dan pengiriman,” kata Sekretaris Koperasi PPHPM Ardhi Prasetyo saat ditemui Republika, Rabu (24/6/2025).
Petani tak perlu menunggu lama. Harga untuk tiap petani langsung muncul di sistem dan pembayaran dilakukan saat itu juga, baik secara tunai maupun transfer. Saat ini ada 14 titik kumpul cabai di berbagai kecamatan yang menyuplai koperasi setiap sore hingga malam hari.