Selasa 02 May 2023 20:14 WIB

Hardiknas, Aku Pintar Gelar Webinar Pengembangan Diri Siswa

Sekitar 87 persen mahasiswa merasa salah memilih jurusan.

Pendidikan/Ilustrasi
Pendidikan/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), aplikasi Akupintar.id ikut serta meramaikan dengan selalu berinovasi untuk dunia pendidikan di Indonesia dan mengadakan webinar yang akan membahas mengenai pengembangan diri para siswa dan juga penentuan jurusan yang sesuai dengan minat anak sejak dini.

Berbagai topik pembahasan yang akan diangkat di antaranya cara menentukan jurusan kuliah, menemukan jati diri dan potensi, sebuah mimpi dapat terwujud dengan usaha yang luar biasa, serta pentingnya soft skill & mindset untuk masa depan. Webinar ini akan menghadirkan narasumber yang handal di bidangnya untuk membagikan pengalamannya agar dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi seluruh peserta.

Selain itu, Akupintar.id juga menyiapkan beberapa hadiah untuk para siswa dan siswi yang mengikuti program webinar, serta lomba foto dan caption melalui media sosial. Hadiah menarik berupa uang tunai hingga Rp 3 juta rupiah menanti para siswa dan siswi.

Akupintar.id menjamin bagi seluruh siswa dan siswi bahwa seluruh konten pembelajaran dan minat bakat yang ada selalu update dan disesuaikan dengan kurikulum yang ada di sekolah umum, serta mengikut pada kurikulum yang diterapkan oleh Kemendikbud yang terbaru yaitu kurikulum merdeka. Akupintar.id dapat diakses secara gratis oleh siapa saja dan kapan saja dengan hanya memiliki koneksi internet.

Sebelumnya, pertanyaan tentang jurusan apa yang akan dipilih di jenjang perguruan tinggi sering menjadi dilema pelajar di jenjang SMA. Dari memilih jurusan kuliah, mencari informasi tentang kampus dan jurusan yang diinginkan, hingga mengenali passion dan potensi masing-masing individu. Setiap siswa memiliki journey pendidikannya masing-masing. 

Proses pemilihan jurusan kuliah dan masa depan adalah dilema yang tidak ada habisnya, dari generasi terdahulu hingga sekarang (Gen-Z). Menurut ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) sekitar 87 persen mahasiswa merasa salah memilih jurusan. Pada akhirnya, banyak mahasiswa tidak bekerja sesuai jurusan kuliah yang dipilihnya. 

Dilema-dilema itulah yang dicoba untuk dijawab lewat aplikasi Aku Pintar Indonesia, yang saat ini sudah digunakan lebih dari satu juta pengguna. Diluncurkan pada tahun 2019, aplikasi ini memiliki visi menjadi edutech acuan yang memberdayakan ekosistem pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM menuju Indonesia pintar. '

CEO Akupintar.id, Prasetya Gilang, menggarisbawahi pentingnya tes minat bakat. "Akupintar.id bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan akses fitur tes minat bakat siswa serta materi pembelajaran yang lengkap, interaktif, dan efektif bagi siswa dan siswi di seluruh Indonesia. Kami berharap bahwa platform pendidikan online ini dapat membantu mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk masa depan yang lebih baik," katanya dalam siaran pers, Selasa (2/5/2023).

Akupintar.id adalah aplikasi pendidikan dengan berbagai fitur yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan pelajar se-Indonesia dari segala sisi. Mulai dari materi pembelajaran & latihan soal tingkat SMP hingga SMA, ruang diskusi bagi siswa dan pengajar untuk berinteraksi dan berpikir kritis, hingga fitur unggulan AkuPintar.id yaitu tes kepribadian dan psikologi untuk memberi gambaran mengenai minat bakat masing-masing pelajar sehingga proses belajar dapat sesuai dengan potensinya.

“Akupintar.id kami hadirkan di Indonesia untuk menata mimpi para siswa sejak dini, karena biasanya penentuan jurusan banyak dilakukan ketika siswa berada di kelas 12, tapi Akupintar.id ingin agar seluruh siswa mengetahui minat nya lebih awal, maka dari itu kami set siswa dan siswi dari usia 13-18 tahun setidaknya sudah dapat menentukan pilihannya sendiri. Hal ini yang perlu diperhatikan untuk mulai memberikan arahan pada mimpi dan talenta yang dimiliki oleh siswa dan siswi di Indonesia.” kata Prasetya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement