REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang memperkuat komitmen sinergi dan kerja sama kelembagaan dengan sesame Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Yang terbaru, penguatan kerja sama kelembagaan dilakukan UIN Walisongo bersama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone, Sulawesi Selatan, serta IAIN Metro, Lampung.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan MoU antar pihak, yang dilaksanakan di sela forum Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023, yang dihelat di Gedung KH Mahrus Aly, Tower Pasca Sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, Rabu(3/5) kemarin.
Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan oleh Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq, Rektor IAIN Bone, Prof Syahabuddin, dan Rektor IAIN Metro Lampung, Dr Hj Siti Nurjanah.
Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Imam Taufiq yang dikonfirmasi mengatakan, MoU dengan keluarga besar kelembagaan Islam ini dilakukan untuk memperkuat sinergi dan kerja sama karena masing-masing PTKIN memiliki kelebihan, keselarasan, dan rekognisi.
Maka MoU dengan IAIN Bone dan IAIN Lampung penting, tidak hanya dalam lingkup PTKIN, tetapi masing-masing juga memiliki jejaring alumni bisa menjadi sebuah kekuatan dalam penguatan Tridharma Perguruan Tinggi.
“Termasuk dalam mengimplementasikan kampus merdeka melalui komitmen bersama untuk saling bersinergi dan mendukung agar menjadi semakin hebat dan sehat,” ungkapnya, Kamis (4/5/2023).
Salah satu tujuan kerja sama dan sinergi ini adalah mewujudkan Good University Governanance melalui penguatan penjaminan mutu, mengingat masih banyak IAIN yang perlu diakselerasi dan UIN Walisongo akan menjadi mentor.
Seperti halnya UIN Walisongo yang menjadikan IPB sebagai mentor. Semua modul penjaminan mutu, Audit Mutu Internal (AMI), eksternal analisis kemudian didiseminasikan ke beberapa IAIN.
Quality assurance perlu dikawal karena ini adalah kunci keberhasilan perguruan tinggi, utamanya di proses perencanaan, prestasi, akreditasi, dan rekognisi sebagai hasilnya.
“Secara prinsip, komitmen kerja sama ini untuk bersinergi dengan IAIN demi mewujudkan kemajuan bersama di bidang Tridharma Perguruan Tinggi dan Merdeka Belajar,” tegas dia.
Terkait kerja sama ini, Rektor IAIN Bone, Prof Syahabuddin menyampaikan, MoU dengan UIN Walisongo dilakukan karena IAIN Bone membutuhkan dukungan dan berbagai arahan.
Terlebih IAIN Bone selama ini juga menjadikan UIN Walisongo sebagai panutan karena dianggap berhasil di antara UIN yang ada di negeri ini. “IAIN tidak akan besar tanpa ada dukungan lembaga yang lebih besar,” katanya.
Hal ini diamini Rektor IAIN Metro Lampung, Dr Hj Siti Nurjanah yang menyampaikan, MoU dengan UIN Walisongo bertujuan untuk pengembangan kampus dan implementasi kurikulum Merdeka Belajar.
Selain itu juga penguatan di bidang Tridharma Perguruan Tinggi dengan kolaborasi riset, tenaga pendidik, dan mahasiswa serta pengabdian kepada masyarakat. “UIN Walisongo kami anggap berhasil dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ungkap dia.