REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) mengalami peningkatan sejak masa Lebaran 2023. Kondisi tersebut menyebabkan tingkat keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) turut meningkat.
Kepala Bagian (Kabag) Humas RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang, Donny Iryan mengatakan, saat ini ada 22 orang dirawat di Instalasi Pelayanan Infeksi Terpadu RSSA. "Itu data sampai tadi pagi (Jumat, 5 Mei 2023)," kata Donny saat dikonfirmasi Republika, Jumat (5/5/2023).
Menurut Donny, 22 pasien itu terdiri atas 15 pasien dirawat di ruang HCU. Para pasien yang berada di ruangan ini memiliki gejala ringan dan sedang. Sementara tujuh orang lainnya menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Dari data tersebut, Donny pun memastikan bahwa tingkat keterisian pasien covid di RSSA mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya. Pada momen-momen sebelumnya, kata dia, biasanya RSSA hanya merawat pasien di bawah 10 orang.
Adapun terkait kondisi pasien yang dirawat saat ini, Donny mengaku, sebagian besar memiliki penyakit bawaan. Kemudian untuk daerah asalnya dimungkinkan sebagian besar dari Malang dan sekitarnya.
Untuk diketahui, RSSA sendiri merupakan RSUD milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sehingga sering menjadi rujukan pasien dari berbagai kabupaten/kota. Sebelumnya, anggota Satgas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril, juga mengingatkan warga agar lebih meningkatkan protokol kesehatan (prokes).
Hal ini penting dilakukan apalagi jika terdapat warga yang terkonfirmasi mengalami gejala Covid-19. Prokes ini wajib dilaksanakan mengingat penyebaran sub varian Arcturus lebih cepat dua kali lipat dibandingkan varian lainnya.
Di samping itu, covid sub varian Arcturus juga memiliki gejala baru, yakni mata agak merah. Kemudian diikuti gejala klasik lain seperti pernapasan agak sesak, batuk, panas, nyeri tenggorokan dan lain-lain. "Jadi kita harus pastikan keluarga kita sendiri aman dengan cara vaksinasi," kata dia menambahkan.
Berdasarkan data https://infocovid19.jatimprov.go.id/ hingga 4 Mei 2023, total kasus covid yang terkonfirmasi di Jatim telah mencapai 643.895 orang. Jumlah ini termasuk 326 kasus terkonfirmasi yang terbaru pada 4 Mei lalu.
Dari 326 kasus tersebut, 248 di antaranya dinyatakan sembuh, dua orang meninggal dunia sedangkan 76 berstatus aktif. Adapun total kasus aktif yang tercatat hingga tanggal itu sebanyak 1.228 orang.