Senin 08 May 2023 12:10 WIB

Dua Rumah Sakit di Tangerang Rawat Korban Luka Kecelakaan Bus

Sebanyak 30 orang mengalami luka ringan dan lima lainnya luka berat.

Wali Kota Tanggerang Selatan Benyamin Davnie (kedua kanan) didampingi Bupati Tegal Umi Azizah (kanan) berbincang dengan salahsatu korban bus yang jatuh ke  jurang di RSUD Soesilo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Sebanyak 36 korban bus tersebut akan dirujuk ke rumah sakit di Tanggerang Selatan dengan menggunakan 22 ambulan milik pemerintah Kota Tanggerang Selatan.
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Wali Kota Tanggerang Selatan Benyamin Davnie (kedua kanan) didampingi Bupati Tegal Umi Azizah (kanan) berbincang dengan salahsatu korban bus yang jatuh ke jurang di RSUD Soesilo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (7/5/2023). Sebanyak 36 korban bus tersebut akan dirujuk ke rumah sakit di Tanggerang Selatan dengan menggunakan 22 ambulan milik pemerintah Kota Tanggerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG --Dua rumah sakit disiapkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk perawatan warga yang alami luka ringan dan berat akibat insiden kecelakaan bus terguling di wisata Guci Tegal, Jawa Tengah.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie di Tangerang menuturkan kedua rumah sakit yang disiapkan untuk perawatan para korban adalah di RSU Pamulang dan RSU Serpong Utara. "Bagi warga yang masih membutuhkan perawatan nantinya bisa ditangani di kedua RSU yakni Pamulang dan Serpong Utara," kata Benyamin dalam keterangannya.

Ia menjelaskan Pemkot Tangerang Selatan telah mengirimkan tenaga kesehatan ke Tegal setelah adanya informasi kejadian tersebut. Dinas Kesehatan mengirimkan mobil ambulance untuk mengevakuasi warga dari Tegal ke Tangerang Selatan untuk dilakukan perawatan.

Dari kejadian kecelakaan tersebut, lanjut dia, ada sejumlah warga yang alami luka ringan dan berat. Sementara satu orang meninggal dunia telah dikebumikan oleh keluarganya. "Kami akan urus semua, termasuk korban yang meninggal dunia dan warga luka-luka," kata wali kota.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, ada 107 peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dan dibagi dalam dua bus dengan masing-masing berisi 53 dan 54 orang. Peserta merupakan warga Kampung Kayu Gede, Serpong Utara.

Bus yang mengalami terguling pada Ahad (7/5) pagi di objek wisata Guci Tegal, diketahui yang berisi 54 orang. Namun saat peristiwa terjadi, tidak semua orang berada di dalam bus sebab sebagian sedang berada di luar beristirahat.

"Saat kejadian itu sedang beristirahat. Jadi tak semua ada di dalam bus. Ada yang sedang makan, ke toilet dan sebagainya," ujarnya.

Namun ada juga sebagian penumpang yang ternyata sudah masuk ke dalam bus. Terhitung, ada 36 orang saat insiden bus tersebut terguling. Akibatnya, satu orang meninggal dunia, 30 orang alami luka ringan dan lima lainnya luka berat.

Untuk yang alami luka ringan seperti lecet di bagian tubuh, mengalami sobek hingga yang alami patah pada bagian tangan serta kaki karena benturan saat bus terguling.

Lalu untuk yang luka berat karena adanya benturan di kepala sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut sebab harys CT-Scan dan sebagainya. Kemudian untuk korban meninggal atas nama Maja berusia 60 tahun telah dibawa ke rumah duka dan dimakamkan.

Perlu diketahui, rombongan yang mengalami kecelakaan dan berada di dalam bus tersebut yakni peziarah dari jamaah majelis taklim, Masjid Baitul Hanif, Paku Jaya Serpong Utara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement