REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menceritakan awal mula pertemuannya dengan Ustaz Hanan Attaki, sebelum yang bersangkutan dibaiat. Kiai Marzuki pun memastikan, keinginan Hanan Attaki dibaiat masuk NU muncul secara alami dan tanpa paksaan.
Keinginan Hanan Attaki bergabung dengan NU dilatarbelakangi kendala saat yang bersangkutan hendak berdakwah ke sejumlah daerah di Jawa Timur, namun mendapat banyak penolakan. "Dados piyambake (jadi orangnya) kan ada di gerakan hijrah. Lalu ketika mulai masuk di Jatim di Madura, di mana-mana, di kampung NU agak bermasalah dengan Banser dan segala macamnya kan tempo hari," kata Kiai Marzuki, Kamis (18/5/2023).
Beberapa waktu lalu, lanjut Kiai Marzuki, Hanan Attaki melaksanakan ibadah umroh. Di Tanah Suci, Hanan Attaki memanjatkan doa agar diberi jalan keluar oleh Allah SWT dan dipertemukan dengan guru yang tepat. Istri Hanan Attaki kemudian tiba-tiba teringat dengan Kiai Marzuki.
Istri Hanan Attaki merupakan salah satu murid Kiai Marzuki ketika di menuntut ilmu MAN Malang. Istri Hanan Attaki kemudian mengajak suaminya untuk bertemu dengan Kiai Marzuki dan sowan ke Ponpes Sabilurrosyad Gasek di Malang.
"Nah, ternyata istrinya ingat dulu pernah saya ajar. Istrinya itu alumni MAN Malang program khusus keagamaan paket pengantar Bahasa Arab. Saya dulu guru tafsirnya," ujarnya.
Kiai Marzuki mengungkapkan, pertemuan pertamanya dengan Hanan Attaki terjadi pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Pembicaraan keduanya pun berlangsung dengan bahasa Arab.
"Hari raya seperti umumnya tamu hari raya sowan ke saya. Kemudian saya sedikit banyak tahu masalah (Hanan) kena portal di Madura, di mana, lalu saya memberi nasihat pakai bahasa Arab. Dia kan alumni Mesir Al Azhar," kata Kiai Marzuki.
Marzuki menyebut, selama tiga jam dirinya memberi nasihat dan berbincang dengan Hanan, banyak hal yang keduanya bahas. Mulai dari cara berdakwah dan membimbing umat, sampai upaya menjaga keutuhan bangsa dan rasa nasionalisme.
Singkat cerita, Hanan pun sepakat dengan nasihat Kiai Marzuki, khususnya tentang nilai-nilai NU. Hanan Attaki pun memohon agar Kiai Marzuki berkenan menjadi guru dan membimbingnya.
Ia kemudian memberi tahu dan mempersilakan Hanan untuk datang di acara halal bi halal dan haul di Malang pada 11 Mei 2023. Acara itu dihadiri KH Anwar Zahid dan Prof Nadirsyah Hosen.
"Akhirnya dia rawuh. Nah melihat acara pengajian kayak begitu, ada istighosah kebangsaan kayak begitu, kami nggak tau apa yang terjadi dalam hatinya," kata Kiai Marzuki.
Di tengah acara, lanjut Kiai Marzuki, Hanan Attaki tiba-tiba meminta agar dibaiat menjadi anggota NU. Marzuki kembali menegaskan, hal itu berjalan alamiah tanpa paksaan apapun.
Disinggung soal kemungkinan Hanan Attaki masuk kepengurusan NU, Kiai Marzuki memasrahkan semua itu ke pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, sebagaimana yang telah umum dilakukan, untuk menjadi pengurus NU, seseorang haruslah melalui proses dan tahapan kaderisasi.
"Seperti juga umumnya orang yang menjadi warga NU, untuk menjadi pengurus harus ikut kaderisasi dulu," ujarnya.