Senin 03 Nov 2025 23:28 WIB

Banjir Dua Pekan Bikin Aktivitas Ekonomi di Semarang Lumpuh, Kerugian Capai Ratusan Miliar Rupiah

Truk ekspedisi mandek, jalan rusak, dan warga tak bisa mencari rejeki karena banjir.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Situasi banjir di Jalan Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/11/2025). Banjir sudah mulai surut setelah sebelumnya genangan air di jalan tersebut sempat mencapai hingga 90 sentimeter.
Foto: Kamran Dikamra/Republika
Situasi banjir di Jalan Kaligawe, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/11/2025). Banjir sudah mulai surut setelah sebelumnya genangan air di jalan tersebut sempat mencapai hingga 90 sentimeter.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan, potensi kerugian ekonomi akibat banjir yang melanda wilayahnya selama hampir dua pekan terakhir mencapai ratusan miliar rupiah. Saat ini Pemkot Semarang masih menghitung angka pasti kerugian ekonomi tersebut. 

"Ratusan miliar (rupiah)," ujar Agustina singkat ketika ditanya perihal potensi kerugian ekonomi selama Kota Semarang dilanda banjir dua pekan terakhir, Senin (3/11/2025). 

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

Dia mencontohkan, salah satu aktivitas ekonomi yang terdampak banjir adalah ekspedisi. "Ini ada truk, misalnya, sebenarnya dia mau kirim barang deadline-nya Senin, tapi tidak bisa jalan. Kan ini berarti potensi rugi," ucapnya.

Salah satu titik paling parah terdampak banjir di Kota Semarang adalah Jalan Kaligawe Raya, yang merupakan bagian dari Jalan Pantura, penghubung Semarang-Demak. Ketinggian banjir di jalan tersebut sempat mencapai 90 sentimeter pada Kamis (30/10/2025). Banjir membuat lalu lintas truk-truk ekspedisi tersumbat. 

Agustina mengungkapkan, banjir juga menyebabkan kerusakan infrastruktur, terutama jalan. "Ini (kerugian ekonomi) sedang dihitung," ujarnya. 

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin siang, banjir di Jalan Kaligawe Raya mulai surut. Ketinggian air di beberapa titik mencapai antara 10 hingga 15 sentimeter. 

Agustina mengungkapkan, terdapat sekitar 32 ribu warga Kota Semarang yang terdampak banjir selama hampir dua pekan terakhir. "Ini semakin surut, menjadi 28 ribu yang terdampak," ujarnya. 

"Dampak yang paling berat adalah mereka tidak bisa beraktivitas untuk ekonomi atau aktivitas sehari-hari. Mereka yang biasanya kerja, sehari dapat (penghasilan), ini enggak bisa," tambah Agustina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement