Selasa 30 May 2023 15:37 WIB

Polisi Ungkap Pengeroyokan dan Sparring di Umbulharjo Bagian Ospek Perekrutan Geng

Kejadian tersebut terjadi pada 13 Mei 2023 lalu.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Pengeroyokan (ilustrasi)
Foto: ngapak.com
Pengeroyokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Polisi menyebut bahwa pengeroyokan dan duel (sparring) yang terjadi di lapangan SMA Taman Madya Sarjanawiyata Tamansiswa Tahunan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, merupakan ospek perekrutan anggota geng. Ada enam pelaku yang sudah diamankan, dengan empat di antaranya merupakan anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Pelaku yang diamankan yakni Muhammad Rifky Neza Saputra alias HOHO (18), dan Reno Anggara Afriyan Syah (20). Sedangkan, empat ABH berinisial MSM alias IAN (16), MDHS alias Dapek (16), RT alias SIPAP (16), dan ANN (17).

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, AKP Nuri Arianto mengatakan, Reno merupakan ketua geng yang diberi nama Geng Vascal. Reno yang sudah berstatus sebagai tersangka ini menyuruh ABH untuk sparring hingga melakukan pengeroyokan di lapangan tersebut.

"Tersangka Reno ini mengaku ketua Geng Vascal, sehingga dia membawa adik-adik ini untuk direkrut jadi anggota. Sehingga ketika di lapangan dia ketemu sama anak-anak, juga langsung diajak untuk sparring-an, untuk mencoba atau menjajaki anggota gengnya, ospek, semacam itu, latihan," kata Nuri di Polsek Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (30/5/2023).

Nuri menyebut bahwa kejadian tersebut terjadi pada 13 Mei 2023. Usai kejadian, korban melapor kepada polisi, dan selang dua hari pelaku berhasil diamankan.  

"Reno dan Rifky ini sering ngumpul, dan pada penangkapan itu kita dapat mengamankan kaos tulisan Vascal," ungkap Nuri.

Geng Vascal ini juga diketahui acak dalam menentukan sasarannya, seperti kejadian di lapangan SMA Taman Madya Sarjanawiyata Tamansiswa Tahunan. Korban yang berinisial EGW dan FF dalam peristiwa ini sendiri juga tidak mengenal pelaku. "(Sasaran) Random, sebelumnya tidak masalah," ujarnya.

Tidak hanya mengajak sparring dan melakukan pengeroyokan, barang-barang korban juga turut dirampas oleh pelaku. Seperti dua sandal pasang dan dua helm, uang sebesar Rp 50 ribu, termasuk kalung dan cincin yang juga diambil oleh para pelaku.

Dari peristiwa tersebut, polisi mengamankan beberapa barang bukti. Mulai dari tiga unit sepeda motor, satu kaos bertuliskan Vascal, hingga dua pasang sandal.

"Sempat ada yang mengambil kunci kontak sepeda motor korban untuk membuka jok motor, namun korban tidak tahu tujuannya apa. Namun waktu korban pulang dari tempat kejadian, sepeda motor korban kehabisan bensin," jelas Nuri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement