Kamis 01 Jun 2023 16:01 WIB

Atasi Masalah Sosial, Eri Cahyadi Ajak Warga Terapkan Nilai-Nilai Pancasila

Nilai-nilai itu akan menghadirkan perubahan ke arah lebih baik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Foto: Republika/Ronggo Astungkoro
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengajak warganya untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kehidupan. Ia mengatakan, sebagai warga negara Republik Indonesia, harus bisa menjalankan dan menafsirkan arti dalam butir-butir Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila juga disebutnya sebagai modal penting menyambut Generasi Emas 2045. "Seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden (Joko Widodo), kita sudah mulai masuk ke generasi emas dan setelah itu kita harus siap untuk menjadi bangsa terbaik di dunia pada 2045," kata Eri seusai memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Balai Kota Surabaya, Kamis (1/6/2023).

Eri mengatakan, ketika nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, akan muncul rasa gotong royong, guyub rukun, dan saling membantu. Nilai-nilai tersebut yang menurutnya akan menghadirkan perubahan ke arah yang lebih baik dan menjadikan Indonesia sebagai negara terbaik.

"Insya Allah ketika semua itu diwujudkan akan membawa kebaikan di Indonesia, khususnya di Surabaya," ujarnya.

 

Eri mengakui, di Surabaya masih banyak persoalan yang harus diselesaikan. Mulai dari adanya fenomena tawuran, pelecehan seksual, hingga terjadinya kekerasan ibu dan anak.

Menurut dia, persoalan itu bisa hilang sekejap bila warga Kota Pahlawan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bernegara. Ia menambahkan, sebenarnya warga Kota Pahlawan, tanpa disadari, telah mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

Di mana warga Surabaya kerap mengamalkan rasa guyub rukun dan saling menghormati. Untuk mempertahankan nilai-nilai Pancasila di Surabaya, Eri ingin menggerakkan Kampung Madani secara masif.

"Kalau sudah dibumikan, nilai-nilai Pancasila, tanpa sadar warga akan melakukan guyub rukun, cangkruk di Balai RW, sinau bareng, dan sebagainya itu kan sebenarnya bagian dari Pancasila. Mereka tidak sadar kalau itu sebenarnya sudah dilakukan," kata Eri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement