Senin 05 Jun 2023 16:40 WIB

Kerusuhan Tamansiswa, Peninggalan Ki Hajar Dewantara Dirusak

Peninggalan itu disimpan di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Kondisi Komplek Perguruan Tamansiswa pascatawuran di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peninggalan Ki Hajar Dewantara rusak akibat kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Ahad (4/6/2023). Seperti kursi dan meja yang digunakan oleh Bapak Pendidikan Nasional tersebut saat masih hidup.

Peninggalan itu disimpan di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya di Pendopo Tamansiswa. Bahkan, pintu bagian belakang museum juga sempat dibobol massa yang mencoba menyelamatkan diri dari amukan massa dari kelompok lain.

"Kursi ini satu yang rusak, ini peninggalan Ki Hadjar. Itu yang terlempar dari sana ke sini," kata Kepala Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, Ki Murwanto saat ditemui Republika di museum tersebut, Senin (5/6/2023).

Kerusuhan ini terjadi antarkelompok yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti. Murwanto mengatakan, massa sempat merangsek masuk untuk menyelamatkan diri ke kawasan belakang pendopo dan museum.

Peninggalan tersebut rusak karena massa yang berlari dan bersembunyi di belakang museum dan ke belakang Pendopo Tamansiswa. Museum tersebut berlokasi tepat di kawasan Pendopo Tamansiswa, tepat di sebelahnya.

"Jadi massa PSHT itu kesini (masuk ke museum) untuk menyelamatkan diri. Ada beberapa yang rusak dan sudah dicek oleh pihak kepolisian. Ada kursi, ada pot ada pintu jebol, ada tirai bambu yang rusak," ujar Murwanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement