Rabu 07 Jun 2023 07:05 WIB

Kebutuhan Konsumsi Semangka di Sleman Capai 4.000 Ton Per Tahun

Peranan sektor pertanian tak hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Buah semangka, ilustrasi
Buah semangka, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman mendorong para petani dalam membudidayakan buah semangka. Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Suparmono, menjelaskan salah satu latar belakang pengembangan komoditas semangka lantaran tingginya jumlah kebutuhan konsumsi di Sleman. 

Berdasarkan data BPS, Suparmono mengungkapkan kebutuhan konsumsi semangka masyarakat tercatat mencapai 4 ribu ton per tahun. Sementara itu, pada tahun 2022 Sleman hanya memproduksi semangka sebanyak 176 ton.

"Maka kami dorong teman-teman petani, ayo menghasilkan semangka. Karena kebutuhan masyarakat masih banyak yang perlu dicukupi. Sedangkan pasokan semangka selama ini 95 persen masih berasal dari luar Sleman," kata Suparmono dalam keterangan tertulis, Selasa (6/6/2023).

Suparmono menambahkan, pihaknya juga bekerja sama dengan offtaker yang memiliki peran untuk membantu memasok hasil pertanian agar bisa dipasarkan hingga supermarket ternama. Dengan begitu, target pemasaran dapat lebih luas, dan petani pun dapat menikmati hasil tanamnya dengan lebih cepat.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan panen perdana Sekolah Lapang Budidaya Semangka di Padukuhan Gatak I, Kalurahan Selomartani, Kapanewon Kalasan, Selasa (6/6/2023). Kustini mendukung pengembangan budidaya semangka, khususnya di kawasan Sleman Timur. 

Kustini menilai, peranan sektor pertanian tak hanya memberikan andil terhadap ketahanan pangan, tetapi juga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perkembangan perekonomian terutama terkait dengan pendapatan petani maupun penyerapan tenaga kerja.

"Mari kita dukung bersama, untuk budidaya semangka maupun komoditas pertanian lainnya oleh Kelompok Tani Babu Risqi ini menggunakan teknik budidaya pertanian yang efektif dan efisien, sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimal dan meningkatkan kesejahteraan bersama," ucap Kustini.

Selain itu Kustini juga memberi arahan, agar petani terus membuka diri untuk bekerjasama dengan para ahli, baik di bidang pertanian, di bidang pangan, maupun ahli di tingkat perguruan tinggi, juga dengan menggandeng petani milenial dalam pengembangan pemasaran dengan teknologi terkini.  

"Dengan kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri sehingga kita tidak banyak melakukan diimpor," ungkapnya. 

Ia memastikan Pemkab Sleman selalu mendukung upaya budidaya berbagai komoditi pertanian. Selain pada upaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, juga pada upaya untuk  meningkatkan kesejahteraan petani dan memakmurkan wilayahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement