Kamis 08 Jun 2023 10:09 WIB

Dikritik Warganet, Wali Kota Surabaya Pilih Batalkan Konvoi Timnas Indonesia

Eri pun menjelaskan terkait istilah konvoi yang dimaksud.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama pemain timnas sepakbola Indonesia  saat mengikuti kirab juara kontingen Sea Games 2023 di Depan Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama pemain timnas sepakbola Indonesia saat mengikuti kirab juara kontingen Sea Games 2023 di Depan Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan soal rencana konvoi Timnas Indonesia yang menjadi perdebatan sejumlah warganet di media sosial. Pada saat meninjau kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Selasa (6/6/2023) siang, Eri mengutarakan, selain bakal menjamu makan malam Timnas Indonesia dan Palestina, ia juga bakal mengadakan konvoi bagi pemain timnas.

Namun, karena adanya kesalahpahaman terkait istilah konvoi tersebut, Eri memilih untuk meniadakan konvoi tersebut. "Tapi karena ini kemudian disalahpahami, konvoi ditiadakan. Para pemain Timnas Indonesia dan Palestina langsung gala dinner di Balai Kota," kata Eri, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga

Eri pun menjelaskan terkait istilah konvoi yang dimaksud. Pertama, menurut dia, konvoi yang dimaksud adalah pengawalan dan penyambutan Timnas Indonesia dari hotel menuju Balai Kota Surabaya yang waktu tempuhnya hanya tujuh menit. Timnas Indonesia bersama Timnas Palestina memang diagendakan makan malam di Balai Kota Surabaya pada 11 Juni 2023.

Eri mengatakan terkait budaya suporter Surabaya yang selalu menjalankan tradisi pengawalan dan penyambutan pada kedatangan tamu-tamu klub penting. Hal ini tampak pada berbagai momen, seperti ketika suporter Surabaya mengawal dan menyambut kehadiran tim Persija Jakarta, Persis Solo, dan sebagainya.

"Jadi ini konvoi pengawalan karena penghormatan yang diberikan kepada Timnas Indonesia. Ini tradisi dan budaya suporter Surabaya karena kami ingin menunjukkan suporter Surabaya itu begitu ramah," ujarnya.

Eri melanjutkan, biasanya konvoi yang dilakukan dihadiri perwakilan suporter, itu pun jumlahnya dibatasi. "Seperti maksimal 100 suporter untuk mengawal, dalam konteks ini dari hotel ke Balai Kota yang butuh waktu tujuh menit. Jadi ini bukan mengelilingkan pemain Timnas ke seluruh Surabaya," kata Eri.

Eri juga menjelaskan soal gala dinner yang bakal digelar. Gala dinner yang dilakukan tersebut merupakan wujud persahabatan kedua negara, sekaligus bentuk dukungan kepada perjuangan rakyat Palestina. Hal tersebut juga diwujudkan lewat aksi kongkrit berupa penyumbangan 10 persen hasil penjualan tiket untuk masyarakat Palestina.

"Balai Kota Surabaya yang terintegrasi dengan Taman Surya adalah tempat terbuka. Jadi warga silakan datang ke Taman Surya, di sana ada pemain Timnas Indonesia dan Palestina, bisa memberi semangat, semacam meet and greet sambil menikmati makanan UMKM Surabaya. Nanti juga akan diperkenalkan para pemain Timnas ke masyarakat suporter Surabaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement