Ahad 11 Jun 2023 16:19 WIB

Khofifah ke Kader Muslimat NU: Gunakan Sosial Media dengan Bijak

Muslimat NU diharapkan menjadi organisasi yang bermanfaat di era digital.

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tausiah saat peringatan Harlah Muslimat NU (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa menyampaikan tausiah saat peringatan Harlah Muslimat NU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa politik Muslimat Nahdlatul Ulama adalah politik kebangsaan dan para kiai, nyai, kalangan pesantren, dan lain-lain sebagai pejabat publik haruslah menjadi penjaga agama dan menata negara.

Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam Peringatan Harlah Muslimat NU ke-77 yang berlangsung di alun-alun Slawi, Pemda Kabupaten Tegal, Sabtu (10/6/2023).

"Bupati, wakil gubernur, anggota DPR RI, dan sebagainya yang ada disini merupakan bagian dari politik kebangsaan. Menjadi penjaga agama dan penata negara," katanya.

Khofifah yang juga menjabat gubernur Jawa Timur, mengajak kader-kader Muslimat NU untuk memberi perlindungan anak, perempuan, buruh migran dan masyarakat.

"Hari ini adalah hari sosial media. Gunakanlah dengan bijak, santun, jaga persaudaraan. Baik ukhuwah Islamiah, ukhuwah Nahdliyah, ukhuwah insaniah, atau ukhuwah wathoniah. Saya harap semua menjaga. Jangan sampai meneruskan pesan-pesan yang mengganggu persaudaraan dan persatuan," tambahnya.

Harlah Muslimat NU dihadiri sekitar 50 ribu kader Muslimat NU yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Acara juga dihadiri anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI, Siti Mukaromah dan Nur Nadlifah.

Kemudian Bupati Tegal yang juga Ketua PC Muslimat NU Tegal, Umi Azizah, Ketua PW Muslimat Jateng Ismawati Hafiz, Wakil Gubernur Jateng, Tadz Yasin, dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten/ Kota, serta kiai dan bu nyai dari sejumlah pesantren di Jateng.

Muslimat NU memiliki sekitar 32 juta anggota dan kader yang tersebar di seluruh Indonesia. Organisasi ini didirikan di Purwokerto, 29 Maret 1946.

Anggota Komisi VI DPR RI, Dapil Banyumas Cilacap Siti Mukaromah yang ditemui usai acara menambahkan, bahwa kader Muslimat NU merupakan garda terdepan dalam menjaga moral anak bangsa dan mencetak generasi muda yang tidak terpapar pengaruh negatif dari sosial media.

"Kami selalu mengampanyekan, dan mengingatkan agar perempuan mengambil peran secara maksimal tidak hanya dalam bidang politik, tapi juga ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Wakil Gubernur Jateng Tadz Yasin berharap agar Muslimat NU menjadi jembatan bagi persatuan dan kesatuan bangsa dan menjadi penangkal isu negatif yang menyebar melalui sosial media

"Dengan peringatan harlah ini, diharapkan ke depannya Muslimat NU menjadi organisasi yang bermanfaat di era digital," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement