Sabtu 25 Oct 2025 18:44 WIB

Ratusan Siswa di Tiga Sekolah Sleman Alami Keracunan, Diduga Usai Santap Menu MBG dari Satu SPPG

Total siswa yang mengalami gejala di tiga sekolah tersebut mencapai 214 orang.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Ratusan siswa dan sejumlah guru dari tiga sekolah di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, yang diduga terjadi setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025).
Foto: Wulan Intandari
Ratusan siswa dan sejumlah guru dari tiga sekolah di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, yang diduga terjadi setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sleman, DIY. Kali ini, ratusan siswa dan sejumlah guru dari tiga sekolah di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, yang diduga terjadi setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025).

Plt Panewu (Camat) Mlati, Arifin, menyebutkan total siswa yang mengalami gejala di tiga sekolah tersebut mencapai 214 orang, namun data resmi yang ditangani fasilitas kesehatan adalah 90 siswa, dengan rincian 20 siswa dari MAN 3 Sleman, 55 siswa dari SMPN 2 Mlati, dan 15 siswa dari SD Jombor Lor.

Seluruh sekolah tersebut diketahui mendapat suplai menu yang sama dari satu penyedia makanan bergizi (SPPG) di Sinduadi, Gedongan.

"(Gejala keracunan yang dialami -red) pusing, diare, kebanyakan (siswa) SD (alami) diare, yang lain ada pusing-pusing. Semua dibawa ke sini, kemudian dicek, sebagian besar cuma dikasih rawat jalan, obat saja, hanya satu yang sempat diinfus cuma itu aja, enggak ada yang dirujuk," kata Arifin, Jumat (24/10/2025).

"Menunya sama, yaitu opor, tahu, dan acar," ucapnya.

Kepala Puskesmas Mlati 1, Isah Listiyani, menjelaskan kasus mulai terdeteksi sekitar pukul 09.00 WIB setelah adanya laporan dari SMP Negeri 2 Mlati.

"Total ada sekitar 84 siswa yang kami tangani di Puskesmas. Sebagian besar gejalanya ringan seperti mual, pusing, dan diare," ungkapnya.

Hampir semua siswa yang ditangani telah diizinkan pulang setelah mendapat pengobatan, kecuali satu orang yang dirujuk ke RSA UGM karena kondisinya lemas dan memerlukan infus. Sampel makanan MBG yang dikonsumsi pada hari Kamis dan Jumat telah diamankan untuk pemeriksaan lanjutan oleh Dinas Kesehatan.

"Kita sudah mengamankan sampel makanan juga sudah, nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjut," ucap Isah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement