Rabu 14 Jun 2023 10:31 WIB

Petinggi PSSI Lapor Presiden Terkait Hasil Studi Banding di Jerman dan Jepang

Isu keamanan menjadi salah satu perhatian utama dari FIFA.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion GBT, Surabaya pada Selasa (6/6/2023). Peninjauan dilakukan menjelang FIFA Matchday Indonesia vs Palestina pada 14 Juni 2023.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion GBT, Surabaya pada Selasa (6/6/2023). Peninjauan dilakukan menjelang FIFA Matchday Indonesia vs Palestina pada 14 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petinggi PSSI, yakni Ketua Umum Erick Thohir dan Wakil Ketua I Zainudin Amali mendatangi Istana Kepresidenan Jakarta untuk melaporkan hasil studi banding di Jerman dan Jepang kepada Presiden RI Joko Widodo.

"Bagaimana studi banding antara Indonesia, Jerman, dan Jepang untuk persiapan tim nasional dan pengelolaan kejuaraan besar secara menyeluruh," kata Erick kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Menurut Erick, dari hasil laporan tersebut Presiden akan berkonsultasi dengan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mencari terobosan sebagai upaya menjaga keamanan dalam penyelenggaraan ajang olahraga. "Saya enggak bisa ngebocorin, itu keputusan Presiden dengan Kapolri," katanya.

Erick yang juga menjabat menteri BUMN menekankan bahwa isu keamanan, termasuk stadion, menjadi salah satu perhatian utama dari otoritas sepak bola dunia, FIFA, untuk diperbaiki sebagai buntut Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia bersama PSSI terus berupaya untuk meningkatkan aspek keamanan stadion.

Terlebih, lanjut Erick, pada akhir 2023 FIFA berencana mengirim tim pemantau keamanan stadion ke Indonesia untuk memeriksa kesinambungan rencana dan implementasi perbaikan keamanan stadion di Indonesia. "Memang itu sejalan dengan renovasi 22 stadion yang sedang dilakukan Kementerian PUPR," katanya.

Aspek keamanan stadion sepak bola di Indonesia semakin menjadi sorotan semenjak terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sedikitnya 135 orang akibat kericuhan selepas pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada 1 Oktober 2022.

Menyusul kejadian itu, Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengaudit kondisi 22 stadion sepak bola dengan kapasitas 20.000 penonton atau lebih.

Hasil audit Kementerian PUPR menyatakan lima stadion rusak berat sehingga satu di antaranya harus dibongkar dan empat lainnya perlu direhabilitasi. Kemudian 13 stadion dinyatakan rusak sedang dan harus direnovasi, sedangkan empat stadion lainnya berstatus rusak ringan dan hanya perlu renovasi ringan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement