Senin 19 Jun 2023 16:20 WIB

BPBD Cilacap Ungkap 105 Desa Rawan Kekeringan pada Musim Kemarau

Wilayah yang terdampak kekeringan di Cilacap terus bertambah.

Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah desa terdampak kekeringan pada musim kemarau 2023 terus bertambah.

"Hingga saat ini, sudah ada empat desa terdampak kekeringan dan telah kami kirimkan bantuan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Senin (19/6/2023).

Menurut dia, empat desa yang telah mendapat bantuan air bersih, yakni Desa Bojong dan Kawunganten, Kecamatan Kawunganten; Desa Rawa Apu, Kecamatan Patimuan; serta Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur.

Secara keseluruhan, kata dia, bantuan air bersih yang telah digelontorkan BPBD untuk empat desa tersebut mencapai 15 tangki. Ia mengakui wilayah yang terdampak kekeringan di Cilacap terus bertambah meskipun saat sekarang masih awal musim kemarau.

"Berdasarkan pemetaan yang kami lakukan, sebanyak 105 desa di 20 kecamatan se-Cilacap berpotensi kekeringan pada musim kemarau 2023 yang diprediksi lebih kering dari biasanya karena adanya fenomena El Nino dan IOD (Indian ocean dipole)," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan BPBD Cilacap siap menyalurkan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan.

"Kalau memang permintaan bantuan air bersih terus meningkat, kami akan meminta dukungan program CSR (corporate social responsibility) dari perusahaan-perusahaan yang ada di Cilacap," kata Budi.

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap Koesdjarjo mengatakan hingga saat ini, pihaknya baru menyalurkan bantuan air bersih untuk warga Dusun Jaya Giri, Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, sebanyak dua tangki, dan warga Dusun Bugel Sampang, Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, satu tangki.

Secara kebetulan setelah penyaluran air bersih tersebut, kata dia, hujan kembali turun di sejumlah wilayah Cilacap. Selain itu, pihaknya belum menerima lagi permohonan bantuan air bersih yang diajukan melalui PMI di tingkat kecamatan.

"Kami akan terus memantau. Kalau memang ada yang membutuhkan bantuan air bersih, ya kami kirim karena sudah kami siapkan," katanya.

Menurut dia, pihaknya selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih karena sumbangan yang diterima melalui Bulan Dana PMI sehingga harus dikembalikan kepada masyarakat.

Ia mengatakan pihaknya juga siap berkoordinasi dengan BPBD Cilacap dalam hal penyaluran bantuan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement