REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Bus-bus yang akan digunakan safari wukuf akan dimodifikasi untuk menampung jamaah sakit. Nantinya sekitar enam bus untuk jamaah yang hanya bisa berbaring.
Satu bus bisa untuk sekitar delapan bed (tempat tidur). "Jadi, total kurang lebih untuk 48 jamaah," ujar Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr Andi Ardjuna Sakti, Rabu (21/6/2023).
Kemudian, kurang lebih sembilan bus untuk jamaah sakit yang bisa duduk. Satu bus disiapkan untuk sekitar 25 jamaah atau 50 persen kapasitas tempat duduk bus. Hal itu karena selain jamaah, bus juga memuat perlengkapan medis penunjang.
Bus-bus jamaah safari wukuf rencananya masuk Arafah siang hari, setelah Zhuhur, pada waktu wukuf pada 9 Dzulhijah atau 27 Juni. "Harus bareng disafariwukufkan, berjajar 15-16 bus bersamaan masuknya ke sana," ujar Ardjuna.
Jamaah-jamaah yang dirawat di RS Arab Saudi, menurut Ardjuna, akan disafariwukufkan oleh pihak rumah sakit. Adapun jamaah yang tidak memungkinkan untuk mengikuti safari wukuf bakal dibadalhajikan oleh petugas.
Paling lambat hari terakhir sebelum wukuf, sudah ada keputusan tentang jamaah haji yang ikut safari wukuf atas fasilitasi KKHI maupun jamaah yang dibadajlhajikan.
"H-1 kita coba sepakat, tanggal 8 Dzulhijjah sore atau malam. Umpamanya besok kita akan berangkat, Insyaallah malam kita sudah pegang (datanya)," ujarnya.
Penilaian jamaah untuk diikutkan safari wukuf dilakukan pula oleh kloter. Para jamaah itu bakal ditarik ke KKHI untuk diberangkatkan bersama-sama ke Arafah untuk wukuf. "Sekitar 1-2 jam berada di Arafah," kata Ardjuna.
KKHI Makkah akan menyiapkan 15-16 bus untuk dipakai safari wukuf jamaah haji yang sakit. Bus-bus tersebut mampu menampung lebih dari 200 jamaah.