Kamis 22 Jun 2023 06:06 WIB

Hadapi Potensi Kekeringan Dampak El Nino, Ini Strategi Mitigasi Jateng

Di Jateng, sejumlah wilayah rawan terdampak kekeringan.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Musim kemarau (ilustrasi).
Foto: Antara/Arief Priyono
Musim kemarau (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pememerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan skema mitigasi untuk menghadapi dampak El Nino di daerahnya. Skema mitigasi ini berkaitan dengan pemanfaatan cadangan pangan pemerintah (CPP) hingga penggunaan dana desa (DD).    

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengungkapkan, berdasarkan pantauan badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena El Nino sudah terjadi di wilayah setempat.

Hal ini ditandai oleh cuaca kemarau dan berkurangnya curah hujan di sejumlah wilayah Maka mitigasi untuk menghadapi potensi kekeringan akibat fenomena El Nino telah disiapkan.

“Bulog kabupaten/kota semuanya harus siap, kampanye food loss dan food waste harus dilakukan lebih gencar serta mengoptimalkan Dana Desa untuk ‘bergerak’ membantu,” katanya, di Semarang.

Menurut gubernur, stok pangan lokal seperti beras, jagung, dan ketela juga telah disiapkan untuk mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat.

Bahkan sektor kesehatan juga telah diperkuat untuk menangani potensi penyakit yang dimungkinkan dapat berkembang pada kondisi cuaca yang cukup kering, termasuk kesiapan pasokan air bersih.

Karena krisis air bersih berpotensi terhadap munculnya berbagai jenis penyakit, termasuk demam berdarah. “Maka sektor kesehatan kita minta untuk siaga,” ungkapnya.

Upaya-upaya ini, masih kata Ganjar, berkaca pada kemarau El Nino yang melanda Jateng pada musim kemarau pada 2019, di mana musim kemarau saat tu berlangsung selama sembilan bulan.

Di Jateng, sejumlah wilayah yang rawan terdampak kekeringan, di antaranya di Kabupaten Brebes, Tegal, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, dan Wonogiri. Peta rawan kekering juga sudah disiapkan.

Sementara perkiraan puncak kemarau tahun ini antara Juli dan Agustus. Akan tetapi jika El Nino benar-benar menyebabkan musim kemarau berlangsung lebih panjang maka akan cukup berbahaya dan semua harus siap mengantisipasi.

Untuk itu, setiap OPD juga diminta untuk mempersiapkan diri masing-masing agar bisa membantu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Secara umum, ini telah disiapkan menjadi rencana aksi, mitigasi risiko dari dampak El Nino di Jateng,” jelasnya.

Gubernur juga mengajak masyarakat untuk turut terlibat dalam mitigasi bencana kekeringan antara lain dengan menjaga produksi pertanian tanaman pangan rumah tangga.

“Kita juga mendorong tiap rumah tangga juga menanam sendiri atau bisa mengupayakan perikanan, peternakan, perkebunan yang dapat disiapkan untuk mengantisipasi dampak El Nino ini,” ungkap gubernur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement