Sabtu 24 Jun 2023 19:54 WIB

Taj Yasin Ajak Mahasiswa UIN Salatiga Berani Berwirausaha

Taj Yasin juga menyinggung ihwal kebijakan pemerintah.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erdy Nasrul
 Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara BPJS Kesehatan dengan Klinik Pratama Sawaf Ponpes Al Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (5/6).
Foto: Dokumen
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, saat menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) antara BPJS Kesehatan dengan Klinik Pratama Sawaf Ponpes Al Anwar Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Senin (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA—Mahasiswa Universits Islam Negeri (UIN) Salatiga harus berani memulai belajar berwirausaha. Di sela kegiatan belajarnya, mahasiswa bisa mengoptimalkan potensinya dalam berwirausaha.

“Mumpung masih belajar, mahasiswa bisa memaksimalkan potensi bisnis yang digemari,” ungkap Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen saat menghadiri acara Seminar Nasional Fatawa Fair 2023, di Kampus UIN Salatiga, Sabtu (24/6).

Baca Juga

Menurut wagub, belajar berwirausaha jangan menunggu setelah lulus, namun harus dilakukan dari sekarang sambil mencari pengalaman. Sebab pengalaman tersebut akan sangat berharga dalam berwirausaha.

Misalnya, jelas Taj Yasin, mahasiswa yang tergabung dalam koperasi mahasiswa (kopma) memiliki peluang yang bagus untuk belajar berbisnis.

Mahasiswa bisa belajar dan memperkuat kapasitasnya dalam mengelola koperasi yang mampu  memberikan solusi di tengah masyarakat.

“Artinya, kalau mahasiswa saat ini sudah berlatih mengelola koperasi di kampus, bisa dikembangkan ketika sudah lulus guna mengelola koperasi yang baik di tengah masyarakat,” kata wagub.

Dalam kesempatan ini, Taj Yasin juga menyinggung ihwal kebijakan pemerintah –baik di pusat maupun di daerah-- yang kini diwajibkan untuk menggunakan produk- produk lokal dalam negeri.

Menurutnya, ini menjadi peluang yang dapat ditangkap para pengusaha muda agar usahanya bisa semakin berkembang.

Mahasiswa yang sudah memulai usaha dan telah melahirkan produk berkualitas bisa memulai memasukan produknya ke katalog produk dalam negeri.

Sebab, semua produk dalam negeri –sekarang ini--  harus dibeli Pemerintah, lembaga maupun kementerian, BUMN atau BUMD melalui katalog produk dalam negeri.

“Jadi jangan menunggu untuk memulai, karena peluang- peluang seperti ini yang harusnya bisa ditangkap mahasiswa yang berani berwirausaha,” jelas wagub.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement