Senin 26 Jun 2023 18:41 WIB

Universitas Brawijaya Rencanakan Pembangunan Science Techno Park

Widodo mengaku harus menunggu dukungan pemerintah dan berbagai pihak.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
 Universitas Brawijaya (UB) membuka Program Studi (Prodi) Magister Teknik Industri.
Foto: Dokumen
Universitas Brawijaya (UB) membuka Program Studi (Prodi) Magister Teknik Industri.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Brawijaya (UB) tengah merencanakan pembangunan Science Techno Park. Hal ini diungkapkan Rektor UB, Profesor Widodo saat ditemui wartawan seusai melakukan pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Gedung Rektorat UB, Kota Malang, Senin (26/6/2023).

Widodo tidak menampik kampusnya masih belum memiliki fasilitas Science Techno Park. Padahal keberadaan fasilitas ini penting untuk meningkatkan dan mengembangkan penelitian di kampus. Dengan demikian, penelitian tersebut dapat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga

"Tetapi kita harus bikin. Salah satu yang kita siapkan. Saya sudah tugaskan ke Warek (Wakil Rektor) V untuk mempersiapkannya," jelas Widodo.

Adapun terkait waktu pelaksanaan pembangunan fasilitas tersebut, Widodo mengaku harus menunggu dukungan pemerintah dan berbagai pihak. Pasalnya, pembangunan Science Techno Park cukup mahal sehingga dibutuhkan dukungan dari pihak lain.

Namun jika rencana itu berjalan baik, UB setidaknya telah menyiapkan dua tempat, yakni di Kota Malang dan Kabupaten Malang. Untuk proses pembangunannya sendiri, Widodo menargetkan program tersebut dapat berjalan pada lima tahun ke depan. "Anggarannya banyak, triliunan. Karena itu saya tidak berani ngomong (jumlah detailnya)," kata dia menambahkan.

Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Wiranto dan jajarannya melakukan kunjungan ke beberapa universitas di Malang, Senin (26/6/2023). Kampus-kampus yang dimaksud antara lain Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Wiranto mengatakan, topik yang dibicarakan dengan kampus terutama UB terkait bagaimana mengembangkan IPTEK. Sebab, hal tersebut penting dan sangat berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia. "Hal yang di mana presiden sudah mewanti-wanti persaingan global akan diwarnai persaingan sangat ketat sekali," kata Wiranto saat ditemui wartawan di UB, Kota Malang.

Menurut dia, pemenang di antara persaingan ketat tersebut bukan negara kuat atau negara besar. Pemenangnya justru negara yang paling cepat menangkap peluang dan mengadopsi teknologi maju. Hal ini kemudian dapat dikembangkan dalam mendapatkan keuntungan-keuntungan bagi pembangunan ekonomi nasional.

Merujuk hal tersebut, Wantimpres ingin mendapat masukkan dari UB tentang seberapa jauh peran yang dapat dimainkan oleh universitas dalam mendukung kebijakan Presiden RI. Hal ini terutama untuk mengembangkan IPTEK demi generasi sekarang dan akan datang. Ditambah lagi, Indonesia akan memasuki generasi emas sehingga diharapkan dapat bergerak maju.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement