REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) diharapkan memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Yuli Hernadi dalam kegiatan Press Tour yang diadakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Joglo Pariwisata, Parangtritis, Bantul, Kamis (6/7/2023).
"Kabupaten Bantul sangat memberi apresiasi sangat bagus kepada Kementerian PUPR. Karena nanti ketika konektivitas JJLS ini nanti terhubung dari Jakarta sampai ke Jawa Timur, Pacitan, itu kan ada alternatif jalan. Kami berharap ada yang mampir," kata Yuli.
Menurutnya hal tersebut menjadi peluang bagus bagi pariwisata di Bantul. Dengan demikian pengguna jalan yang melewati Bantul diharapkan bisa menyambangi tempat-tempat wisata yang ada di Bantul. Namun di sisi lain keberadaan JJLS juga menjadi tantangan.
"Adanya JJLS bagi Bantul peluang tapi sekaligus juga tantangan. Karena apa kalau Bandara Yogyakarta Airport terkoneksi lewat Bantul itu hanya ada dua, satu dilewati saja atau dihampiri, kami harusnya dihampiri-lah," ujarnya.
Sebab menurutnya Kabupaten Bantul menawarkan berbagai destinasi wisata menarik. Salah satunya yaitu Pantai Parangtritis yang memiliki legenda yang cukup dikenal masyarakat luas.
Selain itu juga ada Pantai Parangkusumo yang juga dikenal sebagai sumbu imajiner. Yuli mengatakan jumlah wisatawan di Bantul cukup banyak. Bahkan pada hari Ahad lalu jumlahnya mencapai 12-15 ribu wisatawan. "Data terakhir sampai hari ini kita sudah ada 1,3 juta wisatawan," ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata DIY, Kurniawan. Ia mengatakan 3A menjadi konsep penting dalam pengembangan pariwisata, salah satunya aksesibilitas.
"Pariwsata itu tergantung 3A, Aksesibilitas, Amenitas, serta Atraksi. aksesibilitas itu sangat berpengaruh itu untuk pengembangan amenitas karena butuh akses," ungkapnya. Ia mengatakan dengan adanya JJLS maka membuka potensi pariwisata baru di DIY.