Ahad 26 Oct 2025 20:59 WIB

Anak Down Syndrome DIY Gelar Fun Walk di Yogyakarta, Perjuangkan Ruang Tumbuh Maksimal

Dukungan pelaksanaan acara juga berasal dari sejumlah relawan.

Rep: Maruka Bauw/Juli Suhaidi/ Red: Fernan Rahadi
Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Kota Yogyakarta menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Peduli Down Syndrome di Alun Alun Kidul, Yogyakarta, Ahad (26/20/2025).
Foto: Maruka Bauw
Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Kota Yogyakarta menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Peduli Down Syndrome di Alun Alun Kidul, Yogyakarta, Ahad (26/20/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Kota Yogyakarta menggelar serangkaian kegiatan dalam rangka Bulan Peduli Down Syndrome, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dan memperjuangkan hak anak-anak Down Syndrome untuk tumbuh kembang secara optimal.

Ketua POTADS Kota Yogyakarta, Siti Nurjanah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara POTADS dengan Fakultas Kedokteran dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM). Rangkaian acara diisi dengan berbagai kegiatan, di antaranya Fun Walk, penampilan bakat atau pentas dari anak-anak Down Syndrome, serta penyebaran pamflet, poster, dan materi sosialisasi lainnya kepada masyarakat luas.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

"Tujuan utama kami adalah memperkenalkan keberadaan anak-anak Down Syndrome di Kota Yogyakarta kepada masyarakat," ujar Nurjanah, Ahad (26/10/2025).

Meski sempat diguyur hujan di luar perkiraan, antusiasme peserta tidak surut. Acara tetap dihadiri oleh orang tua, keluarga, dan "Sahabat POTADS", termasuk perwakilan dari Dinas Sosial dan Penasihat POTADS.

"Alhamdulillah, mereka luar biasa. Orang tua beserta keluarga dan Sahabat POTADS tetap datang di acara ini. Ini bukti bahwa semakin banyak orang yang peduli pada anak-anak kami," tutur Nurjanah.

Dukungan pelaksanaan acara juga berasal dari sejumlah relawan, termasuk dari Sadar Belajar, PLB UNY, AMSA UGM, dan tujuh lembaga lainnya.

Nurjanah menyebutkan bahwa anak-anak yang tergabung di POTADS berasal dari seluruh wilayah DIY, mencakup Gunung Kidul hingga Kulonprogo.

POTADS memiliki harapan besar pasca-acara ini, yaitu agar masyarakat semakin mengenal organisasi dan anak-anak Down Syndrome. Hal ini penting agar anak-anak ini mendapat ruang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang secara maksimal dan menghilangkan pandangan negatif yang mungkin masih ada di masyarakat.

"Anak-anak kami adalah anak-anak yang mampu, anak-anak yang unik. Ketika dia di didik dan dilatih, dia akan bisa seperti anak-anak yang lain," katanya, menekankan pentingnya peran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang inklusif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement