Selasa 18 Jul 2023 22:25 WIB

AS Kirim Pesawat Tempur dan Kapal Perang ke Selat Hormuz

AS sudah mengirimkan pesawat serbu A-10 selama hampir dua pekan.

Rep: Lintar Satria/Reuters/ Red: Fernan Rahadi
Pesawat tempur Amerika Serikat (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Pesawat tempur Amerika Serikat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengirimkan pesawat jet dan kapal tempur tambahan ke Selat Hormuz dan Teluk Oman. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan di tengah upaya penyitaan yang dilakukan Iran pada kapal-kapal komersial di sana.

Pada Senin (17/7/2023), Pentagon mengatakan, AS mengirimkan kapal destroyer USS Thomas Hudner dan sejumlah pesawat tempur F-35 ke sana. Hudner sudah berada di Laut Tengah.

Baca Juga

Pekan lalu, pejabat pertahanan Pemerintah AS mengumumkan pengerahan pesawat tempur F-16 ke daerah itu selama satu pekan terakhir. AS sudah mengirimkan pesawat serbu A-10 selama hampir dua pekan untuk merespons aktivitas Iran.

Pengerahan terbaru dilakukan setelah Iran mencoba menyita dua kapal tanker minyak di dekat selat pada awal bulan ini, mereka melepaskan tembakan ke salah satu kapal itu. Pesawat-pesawat AS bertujuan untuk memberikan perlindungan udara pada kapal-kapal komersial yang berlayar di sana dan meningkatkan kehadiran militernya.

Mengenai dua kejadian itu, Angkatan Laut AS mengatakan kapal-kapal angkatan laut Iran mundur setelah kapal destroyer dengan rudal USS McFaul tiba di lokasi. Angkatan Laut AS mengatakan, McFaul masih berada di Teluk untuk melindungi jalur pelayaran.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan belum diketahui sampai kapan pesawat dan kapal AS tetap berada di perairan tersebut.

"Mengingat ancaman yang terus berlanjut ini dan dalam koordinasi dengan mitra-mitra dan sekutu-sekutu kami, departemen (pertahanan) meningkatkan kehadiran dan kemampuan untuk memantau selat dan daerah sekitarnya," kata Singh.

Angkatan Laut AS mengatakan dalam dua tahun terakhir Iran setidaknya telah menyita dan mengganggu lusinan kapal komersial. Banyak peristiwa itu terjadi di dalam dan sekitar Teluk Hormuz, celah sempit di Teluk Persia yang dilewati 20 persen kapal-kapal minyak dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement