REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Bupati Gunungkidul, Sunaryanta bersama Gapoktan Sidoharjo, Tepus, menggelar panen raya bawang merah perdana. Penanaman bawang merah ini memanfaatkan tanah kas desa dan dibiayai oleh BKK Dana Keistimewaan DIY 2023.
Lurah Sidoharjo, Evi Nur Cahyani menyampaikan, Gapoktan Sidoharjo selama dua tahun berturut-turut dapat mengakses BKK Dana Keistimewaan DIY untuk budi daya bawang merah. Tahun pertama mendapatkan Rp 45 juta dan tahun kedua Rp 265 juta.
“Harapan kita nanti tahun ketiga akan memperoleh Rp 1 miliar, dengan pemanfaatan dan memaksimalkan tanah kas desa ini harapan kita naik, “ ujarnya dalam panen yang digelar di kawasan Pantai Slili.
Evi menjelaskan, saat ini Gapoktan Sidoharjo menanam bawang merah di atas tanah seluas 1,5 hektare yang terbagi dalam dua lokasi. Ubinan yang dihasilkan cukup menjanjikan mencapai 13 ton per hektare.
Namun jumlah ini diklaim belum maksimal karena adanya hujan susulan. "Hujan lima hari membuat tanaman bawang putih rusak. Namun masih bisa kita selamatkan dengan pemberian berbagai obat-obatan dan pendampingan BPP Tepus,” katanya.
Tidak hanya itu, Evi menyampaikan, wilayahnya pun memaksimalkan peran Wanita Kelompok Tani ( KWT) untuk budi daya kegiatan pangan. Saat ini ada 11 padukuhan di wilayahnya yang konsen terhadap upaya penurunan stunting melalui pangan sehat.
"Salah satunya budidaya sayuran, ini salah satu upaya mengoptimalkan gerakan pangan,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, bupati memberikan apresiasi kepada masyarakat yang mampu mengoptimalkan lahan tidur kas desa. Menurutnya ketahanan pangan yang dilakukan akan berdampak penting bagi ketahanan keluarga.
“Tidak semua kelompok mendapatkan bantuan seperti ini, untuk itu saya berpesan manfaatkan sebaik mungkin,” kata dia.
Diharapkan, gapoktan untuk terus meningkatkan hasil bawang merah. Menurutnya, pemanfaatan tanah kas kalurahan ini sudah sesuai dengan potensi lokal yang ada. “Penguat pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul ini salah satunya melalui sektor pertanian,” tegasnya.