Kamis 27 Jul 2023 10:53 WIB

Masih Level Siaga, Gunung Semeru Alami 19 Kali Erupsi

Gunung Semeru mengalami satu kali gempa guguran dengan lama 43 detik.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Penduduk desa berdiri di atas area yang tertutup abu vulkanik saat Gunung Semeru menjulang di latar belakang desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur.
Foto: AP/Imanuel Yoga
Penduduk desa berdiri di atas area yang tertutup abu vulkanik saat Gunung Semeru menjulang di latar belakang desa Kajar Kuning di Lumajang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gunung Semeru masih berada pada level III atau siaga hingga saat ini, Kamis (27/7/2023). Oleh karena itu, gunung berketinggian 3.676 mdpl tersebut masih menunjukkan beragam aktivitas.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Semeru, Sugeng Santosa mengungkapkan, Gunung Semeru tercatat mengalami 19 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 11 sampai 21 milimeter (mm). Kemudian lama gempanya berlangsung 95 hingga 100 detik. Hal ini berdasarkan laporan tertulis periode 26 Juli 2023 pukul 06.00 sampai 12.00 WIB.

Baca Juga

Selain itu, Gunung Semeru mengalami satu kali gempa guguran dengan amplitudo tiga milimeter dan lama gempa 43 detik. Kemudian juga empat kali gempa embusan dengan amplitudo empat sampai enam mm. "Dan lama gempa 34 hingga 55 detik," jelasnya.

Selanjutnya, Gunung Semeru juga tercatat mengalami 16 kali harmonik dengan amplitudo empat sampai delapan mm dan lama gempa 46 hingga 807 detik. Kemudian juga terjadi satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo sembilan mm dan S-P 1.27 detik. Kemudian lama gempa jenis ini berlangsung sekitar delapan detik.

Merujuk kondisi tersebut, masyarakat pun diminta tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini terutama sejauh 13 kilometer (km) dari puncak atau pusat erupsi. 

Di luar jarak tersebut, menurut dia, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan. Hal ini karena area tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Masyarakat juga direkomendasikan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru. Hal ini karena area tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Di samping itu, juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Kemudian juga mewaspadai potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement