REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Usai pembukaan Asean Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX) 2023 yang diselenggarakan di Hotel Royal Ambarukmo pada Selasa (1/8/2023), rombongan peserta meluncur menuju Stadion Sultan Agung, Bantul, untuk melanjutkan kegiatan menanam pohon.
Kegiatan yang masih menjadi rangkaian ARDEX 2023 ini dilakukan langsung oleh perwakilan relawan se-Asia Tenggara beserta stakeholder yang terlibat dalamnya. Sebagai salah satu gelaran kebencanaan level internasional, penanaman pohon cukup relevan mengingat penanaman pohon atau penghijauan termasuk langkah untuk mengurangi risiko bencana.
Salah satu relawan yang hadir, Verro Bunga, menilai kegiatan penanaman pohon merupakan upaya penghijauan untuk wilayah rawan longsor maupun banjir.
“Tujuan kegiatan ini sebetulnya untuk penghijauan di tempat minim pepohonan. Dengan demikian, sekaligus mencegah atau mengurangi risiko bencana di wilayah rawan banjir dan longsor. Intinya tentu meminimalisir bencana-bencana yang mungkin terjadi,” ujar Verro.
Pada kesempatan ini, pulai dipilih sebagai jenis tanaman yang ditanam di kompleks Stadion Sultan Agung. Pulai atau pule yang memiliki nama latin Alstonia scholaris ini dipilih karena cocok sebagai tanaman perindang dan dapat mengurangi polusi udara.
Memiliki batang hijau gelap, tanaman pulai bisa tumbuh hingga 40 meter. Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, yang turut menanam pulai bersama para relawan menyampaikan apresiasi atas antusiasme tinggi yang ditunjukkan relawan dalam ARDEX 2023.
Ia berharap, semangat ini terus bertahan hingga dua hari ke depan saat gladi pra acara maupun saat puncak ARDEX 2023.
“Luar biasa sekali antusiasme dari partisipasi para relawan dalam ARDEX kali ini. Semoga semangat ini terus bertahan sampai puncak ARDEX. Terlebih untuk Bantul, sebagai tuan rumah, mari kita lakukan dan berikan kontribusi yang terbaik,” kata Halim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
