REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ustaz Wijayanto menyinggung terkait klitih atau kejahatan jalanan yang seringkali terjadi di DIY dalam Festival Hijriah Republika yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY, Senin (7/8/2023) malam.
Klitih ini masih terjadi di DIY, yang pelakunya seringkali melibatkan remaja yang masih usia sekolah. Ustaz Wijayanto mengaku prihatin dengan aksi-aksi kejahatan yang melibatkan anak-anak muda saat ini, terlebih aksi klitih juga tidak sedikit yang menggunakan senjata tajam hingga menimbulkan korban jiwa.
"Anak sekarang ini saya perhatian banget karena di Yogya ini masih ada anak-anak yang tidak bisa nurut dengan aturan, ada klitih dan sebagainya. Ngapain klitih? Enggak jelas," kata Wijayanto saat mengisi tausiah dalam Festival Hijriah Republika di JEC, Bantul, DIY, Senin (7/8/2023) malam.
Tidak hanya itu, Wijayanto juga menyinggung terkait banyaknya anak zaman sekarang yang tidak hormat kepada orang tua. Ia mencontohkan, anak-anak tidak bergegas saat dipanggil orang tuanya dan lebih mendahulukan aktivitas menggunakan ponsel pintarnya.
"Jujur, anak sekarang lebih mendahulukan panggilan HP daripada orang tuanya. Dipanggil orang tuanya tidak kunjung datang, kalau HP-nya berdering langsung lari. Sadar nggak anak-anak, kamu lahir di dunia ini dilahirkan ibumu, bukan di-download, tidak di-browsing langsung datang," ucap Wijayanto.
Wijayanto pun meminta agar anak-anak hormat kepada orang tua. Ridha Allah terletak kepada ridha orang tua karena Allah memerintahkan untuk menaati orang tua.
"Ridha Allah ridha orang tua, dan murka Allah pada murka orang tua. Ini problem utama milenial sekarang ini, tidak bisa hormat kepada yang kolonial, yang tua-tua," ungkapnya.
Menurut Wijayanto, dengan hormat kepada orang tua juga merupakan hijrah. Hijrah dengan tidak hanya dalam artian habluminallah (berbuat baik kepada Allah), namun juga habluminannas (berbuat baik kepada manusia).
Dengan hormat kepada orang tua, katanya, merupakan bentuk dari hijrah. "Inilah hijrah kita, setelah kita memperbaiki hubungan dengan Allah, juga hubungan dengan orang tua. Hormatlah kepada orang tua, anak-anak yang hormat kepada orang tua itu keberkahan," jelas Wijayanto.
Seperti diketahui, Festival Hijriah Republika digelar di sembilan kota di Indonesia bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT). Festival yang digelar di JEC merupakan kota ke delapan, yang nantinya penutupan dilakukan di Surabaya pada 10 Agustus 2023.
Festival ini menghadirkan parade seni dan budaya Muslim Xinjiang, bazaar UMKM, dan tausiah olehh beberapa ustaz. Salah satunya ustaz Wijayanto yang mengisi tausiah di JEC, Senin (7/8/2023) malam.