Rabu 09 Aug 2023 17:39 WIB

Pramuka Jateng di Korea Selatan Dipastikan Aman

Seluruh Pramuka dari Indonesia sudah dievakuasi.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erdy Nasrul
Peserta Jambore Pramuka Dunia dievakuasi dari lokasi perkemahan di Buan, Korea Selatan, Selasa (8/8/2023). Puluhan ribu anak muda akan dievakuasi dari perkemahan Jambore Pramuka Dunia akibat cuaca buruk dan badai.
Foto: Na Bo-bae/Yonhap via AP
Peserta Jambore Pramuka Dunia dievakuasi dari lokasi perkemahan di Buan, Korea Selatan, Selasa (8/8/2023). Puluhan ribu anak muda akan dievakuasi dari perkemahan Jambore Pramuka Dunia akibat cuaca buruk dan badai.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Kontingen Indonesia yang sedang mengikuti Jambore Dunia Kepanduan Dunia di Korea Selatan dipastikan dalam kondisi aman, tidak terkecuali mereka para Pramuka asal Jawa Tengah.

Selain telah dievakuasi dari lokasi perkemahan, seluruh Pramuka kontingen Indonesia pada Jambore Kepanduan Dunia di Korea Selatan ini, kini juga telah menempati satu lokasi yang lebih aman dan nyaman.

Baca Juga

“Alhamdulillah, tentu ini sangat melegakan dan membahagiakan kami,” kata Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Tengah, Siti Atikoh Ganjar Pranowo, yang dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (9/8).

Menurutnya, seluruh Pramuka dari Indonesia sudah dievakuasi dan ditempatkan di kompleks dormitory (asrama) yang ada di lingkungan Universitas Wonkwang, di wilayah Iksan, Korea Selatan.

Sehingga, kini mereka berada di tempat yang lebih adem, lebih terjamin keamanan, kenyamanan dan keselamatannya. di asrama tersebut. “Bahkan para Pramuka asal Jawa Tengah juga dalam kondisi yang baik dan mereka bahagia di sana,” tambahnya.

Atikoh juga menambahkan, telah mendapatkan laporan laporan bahwa seluruh anggota Pramuka kontingen Indonesia dari Jawa Tengah sekarang sudah bisa melaksanakan sarapan bersama dalam satu lokasi penempatan.

Terkait hal ini, istri Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo ini juga mengapresiasi kebijakan Pemerintah Korea Selatan yang telah mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi seluruh peserta jamboree dunia tersebut.

Karena kebijakan ini ditetapkan menyusul perkembangan cuaca di Korsel di mana diprediksi terjadi topan di lokasi perkemahan para peserta Jambore Kepanduan Dunia yang sedianya bakal berlangsung hingga 12 Agustus 2023 nanti.

“Menurut saya ini langkah terbaik bagi para peserta jamboree, Alhamdulillah --meskipun dalam kondisi yang mendadak, Pemerintah Korea Selatan memberikan kinerja yang cukup cepat dengan evakuasi,” jelasnya.

Terlepas dari cuaca ekstrem yang diperkirakan bakal melanda Korea Selatan, Atikoh mengatakan hingga saat ini kondisi anggota pramuka dari Jawa Tengah baik berdasarkan laporan yang diberikan secara berkala.

Hal ini untuk memastikan bahwa para peserta dari Jawa Tengah dalam kondisi yang aman serta terjamin keselamatannya dan tetap bahagia. “Sekarang mereka semua bahagia,” jelasnya, usai melepas kontingen Kontingan Daerah Jawa Tengah ke Raimuna Nasional XII tahun 2023, di Wisma Perdamaian.

Seperti diketahui, Jambore Kepanduan Dunia digelar di Korea Selatan dan diikuti lebih dari 40 ribu orang peserta yang erasal dari 156 negara. Khusus peserta dari Indonesia jumlahnya mencapai 1.569 orang.

Jambore yang digelar sejak 1 Agustus 2023 ini dijadwalkan berakhir pada 12 Agustus 2023. Namun, karena cuaca panas ekstrem melanda dan juga adanya peringatan terjadinya angin Topan Khanun, peserta Jambore Pramuka ke-25 Dunia dievakuasi ke Asrama Universitas Wonkwang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement