REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menggulirkan program pembangunan padat karya. Pada 2024 ini, kegiatan pembangunan padat karya itu direncanakan di 246 titik.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman, Sutiasih, menjelaskan, kegiatan pembangunan padat karya itu didanai anggaran dari sejumlah sumber. Seperti APBD Kabupaten Sleman dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
“Ada beberapa bantuan dana pemerintah untuk kegiatan padat karya di Sleman. Total mencapai Rp 19 miliar untuk 246 titik lokasi,” kata Sutiasih, Selasa (7/5/2024).
Sutiasih mengatakan, sasaran program padat karya pada 2024 ini naik dibandingkan 2023. Tahun lalu, kegiatan padat karya menyasar 137 titik. Pada 2024, ia menjelaskan, pelaksanaan pembangunan padat karya ini dibagi dalam empat tahap.
“Tahap satu sudah selesai. Tahap dua sedang persiapan dilakukan. Ditargetkan empat tahap dapat selesai pada November,” ujar Sutiasih.
Menurut Sutiasih, program pembangunan padat karya ini merupakan upaya peningkatan infrastruktur daerah dengan pemberdayaan masyarakat setempat. Dengan program ini, kata dia, diharapkan juga dapat ikut mengurangi angka pengangguran.
Sutiasih mengatakan, tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sleman mencapai 4,47 persen atau sekitar 29.374 jiwa. Angkanya disebut yang paling tinggi di antara kabupaten/kota di DIY.
“Namun, angka pengangguran di Sleman mengalami penurunan. Pada 2022 jumlah pengangguran terbuka di Sleman tercatat sebanyak 33.395 jiwa,” ujar Sutiasih.