Sabtu 12 Aug 2023 01:18 WIB

Wakil Ketua MPR Dorong Gerakan Hemat Air Antisipasi Dampak Kekeringan

El Nino yang terjadi diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Sejumlah warga menyiapkan berbagai wadah untuk menampung bantuan air bersih di lingkungannya (ilustrasi)
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Sejumlah warga menyiapkan berbagai wadah untuk menampung bantuan air bersih di lingkungannya (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mendorong masyarakat menumbuhkan gerakan hemat air untuk  mengantisipasi ancaman dampak el Nino yang diperkirakan berlangsung hingga akhir tahun ini. Menurutnya perubahan gaya hidup menjadi lebih ramah lingkungan harus mewarnai keseharian masyarakat.

"Menghadapi ancaman dampak el Nino harus disikapi dengan perubahan dalam keseharian yang harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar kita. Ancaman kekeringan misalnya, harus diantisipasi dengan gerakan hemat air," kata Lestari Moerdijat.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga telah meminta masyarakat perkotaan untuk tidak boros dalam memakai air. El Nino yang terjadi saat ini diperkirakan masih berlangsung hingga November mendatang yang akan memicu kekeringan.

Perempuan yang akrab disapa Rerie itu merujuk pada catatan UNESCO yang menyebut rata-rata hak manusia atas air yaitu sebesar 60 liter per orang per hari. Selain UNESCO, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum juga membagi standar kebutuhan air bersih berdasarkan lokasi wilayah.

Pembagian standar kebutuhan air bersih adalah perdesaan dengan kebutuhan air bersih 60 liter per kapita per hari, kota kecil dengan kebutuhan air bersih 90 liter per kapita per hari, kota sedang dengan kebutuhan air bersih 110 liter per kapita per hari, kota besar dengan kebutuhan air bersih 130 liter per kapita per hari, dan kota metropolitan dengan kebutuhan 150 liter per kapita per hari.

Berdasarkan kondisi tersebut, Rerie berharap masyarakat di perkotaan  beradaptasi dengan potensi ancaman kekeringan. Ia juga berharap langkah-langkah bijaksana dalam memanfaatkan air harus menjadi kebiasaan dalam keseharian.

"Tidak membiarkan keran air terbuka tanpa dimanfaatkan, tidak mengabaikan pipa bocor dan mandi berlama-lama, merupakan bagian kepedulian dalam rangka penghematan," ujarnya.

Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menambahkan gerakan penghijauan di kawasan-kawasan yang kritis juga harus terus digalakkan, agar serapan air ke bumi dan upaya melestarikan lingkungan bisa terus ditingkatkan.

Rerie mengajak semua pihak di tingkat pusat dan daerah untuk bekerjasama dengan baik dengan sejumlah langkah yang terukur dalam upaya mengantisipasi dampak el Nino terhadap lingkungan sekitar kita.

Ia menuturkan di tengah ancaman dampak perubahan iklim saat ini berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan hidup harus menjadi bagian dari proses pembangunan di negeri ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement