Kamis 24 Aug 2023 13:46 WIB

Golkar Surabaya Soroti Penertiban Baliho Bacaleg, Minta tidak Tebang Pilih

Perlakuan yang tidak adil bisa menimbulkan potensi gesekan di lapangan.

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan spanduk, poster, baliho bacaleg (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menertibkan spanduk, poster, baliho bacaleg (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPD Partai Golkar Kota Surabaya meminta penertiban baliho atau banner bakal calon legislatif (caleg) di Kota Pahlawan, Jatim, tidak tebang pilih. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni menyesalkan masih terjadinya tindakan tebang pilih terhadap penertiban baliho atau banner caleg di Surabaya.

"Indonesia adalah negara hukum, prinsip dari negara hukum adalah semua sama kedudukannya di depan hukum, tidak ada pengecualian termasuk dalam upaya penertiban baliho dan banner," katanya.

Apalagi, lanjut dia, pihaknya banyak mendapatkan laporan jika banyak baliho atau banner milik bakal caleg Partai Golkar yang hanya ditertibkan, sedangkan yang lainnya tidak.

"Saya mendapat informasi, banyak baliho dan banner caleg Partai Golkar ditertibkan namun, di sisi lain banyak baliho dan banner caleg partai lain dibiarkan, seperti kejadian di wilayah Kecamatan Kenjeran, Tenggilis, dan beberapa kecamatan yang lain,” ungkap dia.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya ini menegaskan penegakan aturan yang tidak sama seperti ini, di tahun politik akan menciptakan suasana politik yang menghangat. Padahal seluruh ketua partai politik di Kota Surabaya bersama wali kota sudah berkomitmen untuk menjaga stabilitas politik tetap adem dan menggembirakan.

"Saya berharap komitmen tersebut semangatnya juga harus menginspirasi para camat se-Surabaya dalam melakukan penertiban," kata Toni panggilan akrabnya.

Lebih lanjut, kata Toni, perlakuan yang tidak adil hanya akan menimbulkan diskriminasi dan potensi gesekan di lapangan antara petugas dengan tim lapangan masing-masing caleg.

"Untuk itu saya berharap camat-camat bisa meneladani spirit kepemimpinan Mas Eri Cahyadi (wali kota Surabaya) yang bersikap adil terhadap semua komponen bangsa, saya berharap camat juga bisa adil sejak dalam pikiran, karena itulah ciri kaum terdidik," ujarnya.

Meskipun demikian, Toni mempersilakan masyarakat maupun penegak perda jika menemukan banner atau baliho caleg dari partainya untuk ditertibkan jika menyalahi aturan yang berlaku.

"Kami juga memohon maaf kepada masyarakat Surabaya mana kala banyak baliho dan banner caleg Partai Golkar mengganggu estetika kota Surabaya. Kami juga mempersilakan kepada Satpol PP Surabaya untuk menertibkan baliho dan banner caleg kami mana kala ada yang dipaku di pohon, karena kami sangat menghargai kelestarian lingkungan," jelas dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement