Selasa 05 Sep 2023 03:23 WIB

Harapan dan Catatan Wakil Rakyat untuk Pj Gubernur Jateng

Siapapun yang ditugaskan menjadi pj gubernur Jateng tidak bisa ditolak.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yusuf Assidiq
Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Foto: dprd-jatengprov.go.id
Kantor DPRD Provinsi Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Presiden Joko Widodo telah menunjuk nama Nana Sudjana menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, setelah masa jabatan Gubernur Ganjar Pranowo purna per 5 September 2023 besok.

Sejumlah harapan bahkan catatan pun disampaikan oleh wakil rakyat di DPRD Provinsi Jateng guna menyambut pj gubernur Jateng tersebut.

Legislator PPP Jateng, Masruhan Samsurie mengungkapkan, pada prinsipnya, siapapun yang ditugaskan atau ditunjuk menjadi pj gubernur Jateng tidak bisa ditolak.

Karena ia percaya Presiden bersama dengan Tim Penilai Akhir (TPI) di pusat, pasti mempunyai alasan dan telah melalui berbagai pertimbangan untuk menunjuk nama Nana Sudjana sebagai pj gubernur Jateng.

Kendati begitu, Masruhan juga mengingatkan agar pj gubernur harus segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang ada di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

"Artinya saya minta kepada Pak Nana sebagai pj gubernur untuk segera  menguasai persoalan-persoalan yang ada di Jateng," kata legislator yang juga ketua FPPP DPRD Jateng ini.

Apalagi sekarang ini menjelang pemilu dan Pilpres 2024. "Eskalasi politik cepat naik membutuhkan gerak cepat dan tepat untuk mengantisipasi berbagai dinamika yang terjadi," kata Masruhan.

Sementara itu, legislator PKS Jateng, Hadi Santoso menyambut baik penunjukan Nana Sudjana sebagai pj gubernur Jateng oleh Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, menghadapi pemilu dan Pilpres 2024 mendatang, Jateng memang membutuhkan sosok pj yang tegas dan sudah terbiasa mengendalikan daerah (teritorial) secara luas.

Hadi melihat Nana sebagai sosok yang memikiki rekam jejak dan integritas yang sangat baik. "Sehingga kami menyambut baik kedatangan beliau di Jateng," ungkapnya.

Selain menghadapi pesta demokrasi,  Hadi, juga mengingatkan masih ada beberapa 'PR' mendasar di Jateng dan hingga hari ini masih harus diselesaikan.

Seperti tingginya angka kemiskinan, di mana di Jateng masih ada 17 kabupaten/kota menjadi titik persebaran kemiskinan ekstrim dan beberapa daerah di antarannya masih cukup mengkhawatirkan hingga rentan mengarah pada aspek kriminalitas.

Maka perlu ada langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan ini, dengan harapan sebagai sosok pj dari pusat diharapkan bisa mengakselerasi penyelesaian persoalan kemiskinan ini.

Hadi juga menyampaikan, terkait keseimbangan pembangunan, bukan hanya selatan dan utara, tetapi juga pertumbuhan pembangunan di kawasan barat dan timur Jateng.

Hari ini titik-titik yang tidak tersentuh oleh pembangunan ruas tol maupun kawasan industri (misalnya) Wonogiri, Cilacap, dan Blora harus mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pj gubernur.

"Kenapa, agar kemudian tidak timbul kecemburuan yang nanti bisa menyebabkan tindakan-tindakan yang tidak menyenangkan dari masyarakat di kemudian hari," jelas dia.

Yang berikutnya, masih kata Hadi, berkaitan dengan musim kemarau yang diprediksi akan menjadi kemarau panjang, maka pj gubernur akan menghadapi tantangan besar.

Setidaknya ada 24 wilayah kabupaten/kota di Jateng yang masuk daerah rawan bencana kekeringan, hari ini sudah mengeluhkan dampak yang telah dihadapi.

Ia juga mengungkapkan, sebagai mitra pemprov, DPRD Jateng tentu juga mengharapkan program-program lama yang sekarang ini perlu mendapatkan perhatian baru, juga dapat direspons oleh pj gubernur.

Misalnya penyelesaian pembangunan infrastruktur yang hari ini disadari masih banyak jalan rusak dan berlubang, juga belum selesainya pekerjaan-pekerjaan fisik.

"Contohnya seperti di Kuwu-Galeh (Grobogan), jalan yang menghubungkan dengan Kali Tenggang dan sebagainya, masih banyak pekerjaan infrastruktur yang perlu diselesaikan oleh Pak Pj Gubernur," katanya.

Demikian juga dengan konteks penyelesaian proyek strategis nasional (PSN). Di di Jateng ini ada proyek jalan tol Semarang-Demak yang sangat diharapkan oleh masyarakat.

Namun ternyata progres pembangunannya masih stagnan, khususnya di seksi I Semarang-Sayung, yang juga akan menjadi tanggung jawab pj gubernur.

Inilah beberapa catatan yang menurut Hadi perlu disampaikan dan ia mengucapkan sugeng rawuh (selamat datang) kepada Nana Sudjana selaku pj gubernur Jateng.

Mudah-mudahan bisa bekerja sama dengan wakil rakyat, bersama- sama menyelesaikan tugas di Jateng dengan baik meskipun hanya memiliki waktu sekitar satu tahun dua bulan.

"Namun kami harapkan, Pak Nana nanti bisa membuat catatan baik dan nanti bisa diingat dengan baik oleh masyarakat di Jateng," jelas Hadi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement