REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menargetkan perolehan sebanyak 11 juta suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Diketahui pada Pemilu 2019 lalu, PPP meraih 6.323.147 suara atau 4,52 persen.
"Target kita adalah anak-anak muda dan pemilih perempuan. Caranya kita menawarkan konsep ekonomi hijau untuk menjaga kestabilan harga, membuka lapangan kerja, dan hidup berkah," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PPP, Sandiaga Uno, dalam pembekalan caleg PPP Sumbar di Hotel Kryiad Bumi Minang, Padang, Sabtu (9/9/2023).
Untuk Sumatra Barat, PPP menurut Sandi menargetkan perolehan dua kursi DPR RI. Untuk DPRD Provinsi Sumbar, PPP menargetkan delapan kursi dan 82 kursi untuk tingkat kabupaten kota.
Lebih lanjut Sandi juga menyinggung mengenai sikap PPP dalam koalisi pendukung bakal capres Ganjar Pranowo bersama PDIP. Menurut Sandi, PPP tetap istiqomah bersama PDIP.
“PPP tetap istiqomah dalam kerja sama dengan PDIP. Kita istiqomah. Karena ini bukan mencari jabatan dengan berambisi untuk mencari kekuasaan semata. Tapi justru adalah politik amar ma'ruf nahi mungkar. Politik penuh pengorbanan dan pengabdian,” ujarnya.
Sandi tak menampik baru-baru ini mendengar adanya isu peluang mantan gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, digaet menjadi cawapres Ganjar. “Saya tidak dalam kapasitas menanggapi,” kata Sandi singkat.
Dikatakan baik dirinya, PPP dan seluruh elemen partai berlambang Kabah itu sudah melakukan seluruh upaya duniawi meningkatkan kepercayaan dari masyarakat.
Kini dalam 30 hari ke depan atau sebelum masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), seluruh elemen PPP menurut Sandi diminta membuat majelis-majelis ibadah, supaya para pimpinan parpol koalisi diberi petunjuk untuk menentukan langkah terbaik demi pemenangan Ganjar Pranowo di pilpres.
“Kita berdoa agar pimpinan parpol pengusung Ganjar Pranowo mendapatkan petunjuk dari surga untuk menentukan langkah-langkah strategis ke depan. Bukan hanya cawapres tapi juga langkah-langkah memenangkan hati dan pikiran masyarakat supaya pada Februari 2024 (masa pencoblosan) kita dapat amanah,” ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
